Berita

diskusi daring bertema Peta Jalan Pendidikan Nasional/Net

Politik

Peta Jalan Pendidikan Harus Siap Hadapi Tantangan Masa Depan

KAMIS, 30 JULI 2020 | 04:32 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Peta jalan pendidikan harus digunakan untuk mencari model pendidikan nasional yang tepat untuk mengantisipasi perkembangan dunia di masa datang.

"Peta jalan pendidikan nasional menjadi keniscayaan bagi perjalanan panjang pembangunan manusia Indonesia yang unggul," kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat, saat membuka diskusi daring bertema Peta Jalan Pendidikan Nasional, Rabu (29/7).

"Pola-pola pengajaran yang tidak sesuai dengan perkembangan zaman harus diperbaiki untuk menghasilkan karakter kebangsaan yang kuat," imbuhnya.


Diskusi yang dimoderatori Tenaga Ahli Wakil Ketua MPR RI, Luthfi Assyaukanie itu, menghadirkan narasumber Ahmad Baedowi, Direktur Eksekutif Sekolah Sukma-Aceh; Hamid Muhammad, Anggota Badan Standar Nasional Pendidikan/BSNP 2019-2023 dan Kasiyarno, Ketua Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah.

Selain itu juga menghadirkan panelis Adj. Prof. Ismail Suardi Wekke, Ketua Forum Dosen Indonesia Wilayah Papua dan Suyoto, Ketua DPP Partai NasDem Koordinator Bidang Kebijakan Publik dan Isu strategis.

Menurut Lestari, pola-pola pengajaran yang diterapkan saat ini masih mengacu pada pola lama, sebagai contoh guru memberi pengetahuan kepada muridnya satu arah saja.

Padahal dalam perkembangan saat ini, proses mendapat pengetahuan bisa didapat dari berbagai sumber. Karena itu, tambah Rerie, sapaan akrab Lestari, peta jalan pendidikan nasional diharapkan bisa mengakomodasi perkembangan dunia saat ini.

Peran pemerintah dalam upaya menjalankan peta jalan pendidikan nasional sangat besar. Apalagi, jelas Rerie, konstitusi kita lewat UUD 1945 Pasal 31 ayat 1 dan ayat 2, mengamanatkan bahwa Pemerintah wajib menyelenggarakan pendidikan dan menjamin biaya pendidikan untuk setiap warga negara Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, jelasnya, memiliki peran penting dalam menyukseskan pencapaian prioritas nasional pemerintah, yakni meningkatkan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing.

Ketua Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah Kasiyarno berpendapat peta jalan pendidikan nasional itu isinya bagus, yang menjadi masalah adalah implementasinya.

Menurut Kasiyarno rancangan program pendidikan harus disesuaikan dengan kondisi saat ini, tetapi berdasarkan kajian pengalaman masa lalu.

"Sehingga ada kesinambungan program-program yang telah dijalankan dengan program masa datang," ujarnya.

Anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Hamid Muhammad berpendapat program Merdeka Belajar sebagai bagian dari peta jalan pendidikan nasional, ditujukan untuk memperbaiki atau mengatasi kendala yang dihadapi dalam proses pendidikan di tanah air selama ini.

Untuk menjalankan program merdeka belajar, menurut Hamid, perlu perbaikan dalam sejumlah sektor yaitu sektor infrastruktur dan teknologi; perbaikan kebijakan, prosedur dan pendanaan; perbaikan kepemimpinan dan perbaikan kurikulum.

Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Sekolah Sukma di Aceh, Ahmad Baedowi menilai program merdeka belajar yang diusung Kementerian Pendidikan merupakan program yang baik.

Hanya saja, tegas Baedowi, saat ini tidak jelas perbaikan di sektor mana yang sedang diprioritaskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dalam upaya menuju pelaksanaan program Merdeka Belajar.

"Kejelasan dalam merealisasikan perbaikan di sejumlah sektor pendukung program merdeka belajar bisa mempercepat pelaksanaan program tersebut," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya