Politisi PKS Nasir Djamil/Net
Pernyatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut Indonesia diproklamasikan masuk kategori negara tercepat melakukan pemulihan ekonomi nasional (PEN) akibat terdampak virus corona baru (Covid-19) dinilai sebuah harapan yang baik.
Karena itu, dalam rangka mewujudkan harapan tersebut, Presiden Jokowi perlu melakukan evaluasi terhadap kabinetnya sebagaimana pernah dikeluhkan dia beberapa waktu lalu.
Demikian disampaikan anggota Komisi III DPR RI fraksi PKS Nasir Djamil saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Rabu (29/7).
"Satu sisi bagus karena ada hope (harapan) dari pernyataan presiden itu. Karenanya segera evaluasi dan reshuffle kabinet guna mendapatkan orang-orang terbaik yang bisa bekerja cepat dan tepat di tengah pandemi ini," ujar Nasir Djamil.
Meski demikian, Nasir Djamil juga mengingatkan Kepala Negara untuk tidak terlena dengan gelombang kedua pandemik Covid-19 yang juga harus dipersiapkan secara matang oleh negara.
Ini antara lain juga tergantung bagaimana para pembantu Jokowi bisa mengatasinya.
"Pernyataan Jokowi bahwa harus waspada dengan gelombang kedua pandemik Covid-19 menunjukkan bahwa hope (harapan) di atas bisa menjadi hopless (putus asa) jika masing masing pembantunya berjalan sendiri sendiri tanpa koordinasi," kata Nasir Djamil.
"Idealnya, pembantu Presiden di bidang ekonomi harus menyampaikan angka-angka pertumbuhan dan pemulihan tercepat sehingga publik yakin dan mendukungnya. Jangan sampai nanti banyak pengamat dan praktisi ekonomi di luar pemerintahan yang justru berpendapat sebaliknya alias pemulihan terlambat," imbuh dia.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyatakan bahwa ekonomi global untuk tahun 2021 sebagaiman dinyatakan sejumlah lembaga perekonomian dunia seperti IMF, Bank Dunia, dan juga OECD diproyeksi membaik.
Bahkan, Jokowi menyebut proses pemulihan ekonomi nasional (PEN) akibat dampak pendemik Covid-19 diprediksi akan lebih cepat.
"Dan Indonesia juga diproyeksikan masuk ke kelompok (negara) pemulihan ekonomi tercepat setelah Tiongkok," kata Jokowi pada saat membuka rapat terbatas virtual bertajuk “
Rancangan Postur APBN Tahun 2021â€, di Istana Bogor, Selasa kemarin (28/7).