Berita

Wakil Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kasiyarno/Net

Politik

Sampoerna Dan Tanoto Foundation Batal Dapat Dana POP, Muhammadiyah: Masih Banyak Yang Tidak Pantas!

RABU, 29 JULI 2020 | 13:07 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Dua yayasan yang terafiliasi dengan CSR perusahaan besar seperti Sampoerna dan Tanoto Foundation dipastikan Mendikbud Nadiem Makarim batal mendapat dana penyelenggaraan Program Organisasi Penggerak (POP).

Meski begitu, Muhammadiyah masih melihat sejumlah pihak yang mestinya juga tidak mendapat kucuran dana POP yang beraaal dari APBN dengan jumlah totalnya mencapai Rp 567 miliar.

"Masih banyak yang tidak pantas mendapatkan itu (dana POP) juga gitu loh," ujar Wakil Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kasiyarno saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (29/7).

Mantan Rektor Universitas Ahmad Dahlan ini menerangkan, kategori layak tidaknya suatu organisasi untuk mendapat dana POP bisa dilihat dari proposal yang diajukan kepada Kemendikbud.

Di mana, terdapat beberap proposal organisasi yang tidak kontekstual dengan maksud dan tujuan dari penyelenggaraan POP Kemendikbud.

"Dari sisi programnya ya kita lihat ada beberapa yang mestinya enggak bisa mendapatkan itu. Di program pelatihan persentasi guru misalnya, itu kan enggak pantas diberi dana miliaran. Dan apakah program itu perlu sampai 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun pelatihan persentasi guru?" tegasnya.

Selain itu, Kasiyarno juga mendapatkan proposal lain yang diterima oleh Kemendikbud tapi secara konteks tidak sejalan dengan POP.

"Ada program lagi soal Bahasa Inggris untuk bayi. Itu kan enggak match dengan tujuan POP. Ini kan untuk peningkatan kompetensi kepala sekolah dan guru kenapa untuk bayi?" tuturnya.

Oleh karena itu, Kasiyarno meminta Kemendikbud untuk mengevaluasi secara keseluruhan dari POP tersebut.

"Kalau kami minta evaluasi itu juga di konsep POP-nya itu sendiri seperti apa? Karena kita juga belum tahu apa yang diinginkan dari POP ini?" ucap Kasiyarno.

"Apakah juga nanti organisasi independennya yang akan ditunjuk bakal ditinjau ulang atau enggak? Termasuk sisitem rekruitmennya itu," pungkasnya. 

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya