Berita

Pilkada Serentak 2020/Net

Politik

Ambang Batas Pencalonan Pilkada Sudah Ideal, Di Solo Karena Anak Presiden Borong Semua Parpol Kecuali PKS

RABU, 29 JULI 2020 | 12:29 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Ambang batas pencalonan sebesar 20 persen untuk pilkada dinilai sudah ideal. Tidak perlu diturunkan lagi karena akan berpengaruh pada kualitas seleksi calon kepala daerah.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Rabu (29/7).

"Syarat maju di pilkada dapat 20 persen dukungan kursi di DPRD. Itu juga sudah bagus. Tak perlu diturunkan. Karena kalau diturunkan banyak juga nanti calon-calon kepala daerah yang enggak jelas, yang tak terseleksi," kata Ujang Komarudin.


Adapun yang perlu disorot dalam urusan kepemiluan yakni masalah undang-undang yang kerap berubah-ubah setiap pemilu dilangsungkan. Seharusnya, UU Pemilu itu disiapkan untuk jangka waktu yang panjang.

"Masak UU selalu berubah-ubah. Harusnya angkanya konsisten tak berubah-ubah hingga 30 tahun ke depan," ujar dia.

Lebih lanjut, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia ini menilai terkait gagalnya bakal calon kepala daerah pada pencalonan tidak serta merta masalah sistem yang bermasalah. Melainkan, belum mampu mencari dukungan dari partai politik.

"Kalau calon gagal maju, itu jangan salahkan aturannya. Salahkan dia yang tak mampu meraih dukungan partai-partai," tuturnya.

Namun, berbeda halnya dengan contoh kasus di Pilkada Solo.

Menurut Ujang Komarudin, potensi putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka melawan kotak kosong karena partai politik di Solo sudah "diborong" kecuali PKS. Sehingga Gibran berpotensi melawan kotak kosong.

"Soal Solo itu karena partai-partai diborong semua oleh Gibran, kecuali PKS," tutup Ujang Komarudin.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya