Berita

Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto/Net

Politik

Kantor PDIP Megamendung Dilempar Molotov, Hasto: Tindakan Pengecut dan Bermotif Ideologis

RABU, 29 JULI 2020 | 10:26 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Insiden penyerangan bom molotov ke kantor sekretariat Pengurus Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan Kabupaten Bogor oleh orang tak dikenal pada Selasa malam (28/7) mendapatkan respon serius DPP PDI Perjuangan.

Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengecam keras tindakan teror terhadap PAC PDI Perjuangan Megamendung, Cileungsi, Kabupaten Bogor tersebut. Menurutnya, teror bom molotov semacam itu merupakan tindakan pengecut yang disinyalir memiliki motif ideologis.

"PDI Perjuangan mengecam keras aksi pelemparan tiga bom molotov di sekretariat PAC Megamendung dan Cileungsi, Kabupaten Bogor. PDI Perjuangan menentang berbagai bentuk teror," tegas Hasto Kristiyanto dalam keterangannya, Rabu (29/7).


"Pelemparan bom molotov adalah tindakan pengecut dan memiliki motif ideologis," imbuhnya menegaskan.

Menurut Hasto, serangan ke kantor PAC tersebut merupakan serangan terhadap demokrasi, kemanusiaan dan tatanan kehidupan masyarakat yang ingin hidup tenteram. PDI Perjuangan, kata Hasto, sangat kokoh dalam memegang teguh Pancasila, UUD NRI tahun 1945, NKRI, dan kebhinnekaan Indonesia.

"Karena itulah terhadap aksi teror tersebut, tidak akan pernah menyurutkan semangat juang kami. PDI Perjuangan partai grassroots, tidak kenal mundur dan takut," tegasnya.

Atas dasar itu, Hasto mengimbau kepada seluruh kekuatan grass roots (akar rumput) partai agar tetap tenang, dan terus bekerja keras dan membantu masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketentraman masyarakat. Dia menambahkan, Indonesia adalah negara hukum dan Pancasila sebagai dasar negara harus tetap dijunjung tinggi.

"Karena itulah mereka yang telah mengganggu ketentraman masyarakat harus ditindak, dan hukum tidak boleh kalah dengan berbagai bentuk aksi teror yang anti ketuhanan dan anti kemanusiaan tersebut," pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya