Berita

Ketua Umum PP Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Aswandi Jailani/Net

Politik

PP IPNU: Kunci Adanya Kejanggalan POP Adalah Mundurnya NU Dan Muhammadiyah

KAMIS, 23 JULI 2020 | 13:38 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Mundurnya Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah dari organisasi penerima Program Organisasi Penggerak (POP) adalah kunci dari adanya kejanggalan dalam program yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Kejanggalan POP ini kuncinya ada di dua organisasi terbesar tersebut," ujar Ketua Umum PP Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Aswandi Jailani kepada wartawan, Kamis (23/7).

"Kenapa sampai keduanya mundur dari program itu kan? Jadi hal yang serius juga kalau sudah begini," imbuhnya menegaskan.

Dikatakan Aswandi, kejanggalannitu terletak pada pola dan siapa yang dapat direkrut dalam POP.

"Yang kita sesalkan pola rekruitment POP ini ada kejanggalan juga, pada polanya. Mengingat yang sudah disampaikan PBNU bahwa awalnya ditolak terus ditarik lagi. Termasuk syarat yang bisa disusulkan," jelasnya.

Selain itu, kata dia, deadline atau batas waktu rekruitment terkesan mengada-ada yang menunjukkan ketidakseriusan Kemendikbud dalam mengurus POP.

"Kalau dilihat dari deadline yang disampaikan PBNU, ditawari 2 hari sebelum deadline tutup. Kita bisa bayangkan keseriusan Kemendikbud bikin atau urus program ini. Seakan-akan program ini program ecek-ecek yang nanti hanya ngabisin anggaran negara," bebernya.

Dia pun menyarankan program POP dievaluasi menyeluruh. Terutama, soal target yang ingin dicapai dari program tersebut.

"Saran untuk Kemendikbud ini, penerima dana outcome harus jelas, harus sesuai target kerja Kemendikbud. Kalau dari polanya saja tidak memenuhi standar, bagaiman program ini bisa bermanfaat untuk masyarakat negeri ini," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya