Peluncuran polling calon kepala daerah Kabupaten Cilacap/Net
Yayasan Jaringan Informasi Publik Cilacap (JIPC) resmi luncurkan polling kandidat calon kepala daerah pada Pilkada Kabupaten Cilacap tahun 2020.
Peluncuran sistem polling tersebut pun mendapat respon positif dari Akademisi Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali (Unugha) Cilacap, Imam Muhlis.
Menurutnya, polling atau jajak pendapat merupakan hal yang lumrah terutama saat menjelang pemilihan kepala daerah. Apalagi di negara demokrasi dengan tujuan menjaring sosok pemimpin yang ideal menurut publik.
"Di negara demokrasi yang telah maju, sudah biasa hadir yang namanya polling atau lembaga survei, misalnya di AS, seperti Harris Poll atau lambaga yang lain," ucap Imam Muhlis, dalam keterangannya, Selasa (21/7).
Alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu mengatakan, justru polling dan survei sangat dibutuhkan di sebuah negara demokrasi. Selain untuk menjaring calon pemimpin, juga dalam rangka pendidikan politik kepada masyarakat umum.
Lebih lanjut, Imam Muhlis menjelaskan, bahwa secara metodologis, polling dan survei itu memang sangat berbeda.
Polling merupakan proses di mana pendapat kelompok tertentu mengenai suatu topik tertentu atau seseorang dipertanyakan dan penilaian mereka dihitung untuk mencapai kesimpulan.
Sedangkan survei lebih rinci, pertanyaannya lebih sistematis dan diajukan kepada masyarakat umum. Dalam survei, serangkaian pertanyaan tipe objektif ditanyakan kepada responden dengan tujuan analisis statistik.
"Tetapi acapkali hasil polling itu mendapat porsi lebih besar bagi partai politik yang akan menjadi pengusung, dan berpotensi mengangkat branding serta pencitraan bagi pasangan calon di mata pemilih," pungkasnya.
Sebelumnya, Yayasan JIPC besutan Suyanto meluncurkan polling kandidat calon bupati Cilacap dan telah ditampilkan sejak beberapa hari yang lalu di situs berita online
cilacap.terkini.id.
Setidaknya ada 19 tokoh yang ditawarkan dalam polling daring tersebut.
Hingga saat ini, sudah ada sekitar 75.587 voters yang berpartisipasi. Nama Syamsul Aulia Rahman menempati peringkat pertama dengan total 30,36 persen voters, disusul oleh Sindy Syakir yang mendapat 29,38 persen voters dan Imam Tabroni diperingkat tiga yaitu 19,64 persen voters, sedangkan tokoh yang lainnya di bawah 10 persen.