Presiden Brasil, Jair Bolsonaro memakai masker/Net
Kabinet pemerintahan Presiden Brasil, Jair Bolsonaro berada di ujung tanduk. Lantaran dua menterinya dinyatakan positif Covid-19, mengikuti jejak sang pemimpin.
Mereka adalah Menteri Kewarganegaraan Onyx Lorenzoni dan Menteri Pendidikan Milton Ribeiro. Keduanya mengumumkan telah positif terinfeksi melalui media sosial pada Senin (20/7).
Dalam akun Twitter-nya, Lorenzoni yang merupakan sekutu dekat Bolsonaro ikut mengungkap telah mengonsumsi obat anti-malaria, hydroxychloroquine yang selama ini dipuji-puji rekannya tersebut.
"Saya sudah merasakan efek positifnya," ujar Lorenzoni sembari mengatakan bahwa ia juga mengonsumsi obat anti-malaria tersebut bersama dengan azithromycin dan ivermectin, melansir
Reuters.
Bolsonaro yang telah dinyatakan positif dan menjalani karantina juga terus memuji obat tersebut. Walaupun tidak ada bukti yang kuat bahwa hydroxychloroquine efektif menyembuhkan Covid-19.
"Penting untuk diingat bahwa penggunaan obat 'tanpa label' sudah mapan dalam pengobatan, selama pasien setuju," ujar Bolsonaro.
Selain Lorenzoni dan Milton, sejumlah pejabat pemerintahan Brasil juga sudah dinyatakan terinfeksi virus corona. Di antaranya adalah Penasihat Keamanan Nasional Augusto Heleno serta Menteri Pertambangan dan Energi Bento Albuquerque.
Data dari Worldometer menunjukkan, Brasil saat ini sudah mengonfirmasi 2.121.645 kasus Covid-19 dengan 80.251 kematian. Sebanyak 1.409.202 sudah sembuh, sehingga kasus aktif di Brasil saat ini menjadi 632.192.
Covid-19 memang tidak hanya mengancam warga biasa, namun juga para elit politik. Pemerintahan sementara Jeanine Anez di Bolivia juga ikut menjadi korban. Di mana Anez sebagai presiden dan lebih dari setengah lusin menterinya terinfeksi virus tersebut.
