Berita

Direktur Eksekutif Indef, Tauhid Ahmad (tengah)/Rep

Bisnis

Resesi Ekonomi Di Depan Mata, Indef: Pembentukan Komite Pemulihan Ekonomi Nasional Terlambat

SELASA, 21 JULI 2020 | 10:55 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang dibentuk Presiden Joko Widodo dianggap terlambat oleh Institute Development of Economics and Finance (Indef).

Pasalnya, hasil kajian Indef memprediksi Indonesia bakal mengalami resesi pada triwulan III 2020 (Juli-September).

"Kemungkinan itu terjadi. Aset perhitungan pada triwulan ke III tahun 2020 ekonomi kita akan memasuki resesi dengan perhitungan angka -1,3 (persen) sampai -1,75 (persen)," ujar Direktur Eksekutif Indef, Tauhid Ahmad dalam diskusi daring, Selasa (21/7).

Dari hasil kajian tersebut, Tauhid Ahmad turut menyayangkan pembentukan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional baru dilakukan setelah dampak ekonomi mulai dirasa masyarakat.

Padahal seharusnya, pembentukan lembaga pemulihan ekonomi itu berjalan beriringan dengan redesign program dan redesign anggaran untuk pemulihan ekonomi saat di awal-awal masa pandemik corona.

"Adanya komite penanganan Covid-19 yang kemarin baru saja dibentuk dalam satu kelembagaan baru, kami kira ini terlambat dan seharusnya memang dari awal lembaga ini dibentuk untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional," ungkapnya.

Oleh karena itu, Tauhid Ahmad memprediksi Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional akan memiliki beban yang cukup berat untuk memperbaiki keadaan.

"Kalau terlambat maka akselerasi dari program dan sebagainya sepertinya itu juga relatif telat. Meski demikian kami melihat upaya serius dari pemerintah melihat bahwa pemulihan ekonomi memang membutuhkan upaya-upaya percepatan," demikian Tauhid Ahmad.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya