Berita

Ilustrasi/Net

Publika

Presiden Yang Hilang Rasa Malu

SENIN, 20 JULI 2020 | 10:26 WIB

KESAN memaksakan Gibran putra Presiden untuk maju dalam Pilwalkot semakin kuat. Keterlibatan Presiden sebagai ayah sangat mencolok mata.

Terang-terangan "pesaingnya" Achmad Purnomo dipanggil ke Istana. Konon dengan tawaran jabatan sebagai kompensasi. Tetap saja Purnomo merasa kecewa atas "perampasan hak" oleh anak Presiden atas nama otoritas sang ayah.

Argumen awal bahwa ini bukan politik dinasti karena meski anak tapi hak politik sebagai warga negara tak dapat dihalangi. Siap berkompetisi secara sehat. Namun praktiknya belum juga bertarung sudah memanfaatkan fasilitas kepresidenan.

Peristiwa ini sebenarnya memalukan, namun anehnya bagi Presiden hal ini dianggap biasa saja. Gawat juga jika Presiden hilang rasa malu.

Sabda Nabi: "Sesungguhnya Allah tatkala hendak membinasakan seorang hamba, maka Allah mencabut rasa malu darinya. Ketika Allah telah mencabut rasa malu orang itu darinya maka tidak mendapatkan dirinya kecuali dia dibenci dan membenci orang lain. Ketika mendapatkan dirinya dibenci dan membenci orang lain, akan dicabut amanah" (HR Ibnu Majah).

Sebenarnya Presiden sudah kehilangan amanah ketika membuat Perppu tanpa tingkat "kegentingan memaksa", melumpuhkan KPK, mengabaikan Putusan MA, memasukkan TKA China di tengah kesulitan kerja dan PHK, serta membuka peluang penguasaan China melalui investasi dan hutang luar negeri. Bagaimana bisa Presiden tidak menjaga martabat rakyat dan bangsanya?

Sabda Nabi berlanjut: "Ketika amanah dicabut darinya, maka dia tidak mendapatkan dirinya kecuali berkhianat dan dikhianati orang lain. Ketika mendapatkan dirinya berkhianat dan dikhianati orang lain, maka dicabut darinya rahmat. ketika dicabut rahmat darinya, dia tidak mendapatkan dirinya selain dikutuk dan dilaknat".

Yang dikhawatirkan sebagai seorang pemimpin adalah jika rakyat yang dipimpin sudah melecehkan bahkan sudah berani mengutuk dan melaknat. Jika fenomena ini terjadi maka itulah tanda-tanda Allah SWT mencabut rahmat darinya.

Memang kasus Gibran dinilai keterlaluan. Orang tahu kualitas, kapasitas, dan reputasi Gibran.

Akan tetapi dengan modal sosial sebagai anak Presiden yang juga mantan Walikota Solo, lalu terang-terangan fasilitas kepresidenan digunakan sebagaimana pemanggilan Purnomo ke Istana, maka di atas kertas Gibran bisa saja mulus menjadi Walikota. Dana "rekanan" pun mudah didapat atas titah ayahanda.

Namun kekuasaan yang didapat bukan dari haknya atau kapasitasnya, maka agama menegaskan ancaman kehancurannya. Jika ia beragama Islam, maka statusnya sama dengan orang yang keluar dari Islam.

"Ketika ia mendapatkan dirinya dikutuk dan dilaknat, maka akan dicabut darinya tali agama Islam" (HR Ibnu Majah).

Nasihat Nabi berguna bagi orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir.

Bagi yang tidak beriman, maka predikat yang pas adalah: "shummun bukmun umyun fahum laa yarji'uun". Mereka itu tuli, bisu dan buta. Maka mereka tak akan bisa kembali (QS Al Baqarah 18).

M. Rizal Fadillah
Pemerhati politik dan keagamaan.

Populer

Seluruh Fraksi di DPR Kompak Serang Kejagung soal Tom Lembong

Rabu, 13 November 2024 | 18:01

Kapolri Mutasi 55 Pati dan Pamen, Ada 3 Kapolda Baru

Selasa, 12 November 2024 | 23:52

Berkinerja Buruk, Kadis Parekraf Layak Diganti

Rabu, 13 November 2024 | 00:20

"Geng Judol" di Komdigi Jadi Gunjingan sejak Bapak itu Jabat Menteri

Rabu, 06 November 2024 | 07:53

Dedi Prasetyo Dapat Bintang Tiga jadi Irwasum, Ahmad Dofiri Wakapolri

Selasa, 12 November 2024 | 22:50

Tak Terima Dikabarkan Meninggal, Joncik Laporkan Akun Facebook "Lintang Empat Lawang" ke Polisi

Kamis, 07 November 2024 | 06:07

Musa Rajekshah Dorong Pemetaan Potensi dan Keunggulan Desa

Kamis, 07 November 2024 | 21:43

UPDATE

Pria Gagal Nyaleg Sampai Nekat Bunuh Diri Depan MA Brasil

Jumat, 15 November 2024 | 14:03

Ijazah Pesantren Harus Diakui Negara Tanpa Syarat

Jumat, 15 November 2024 | 13:55

Rumah Tokoh Asal Riau Dilelang Bank Gara-gara Debiturnya Ngemplang Kedit

Jumat, 15 November 2024 | 13:54

Indonesia Dorong Pengoptimalan Pemanfaatan IK-CEPA untuk Tingkatkan Kinerja Perdagangan

Jumat, 15 November 2024 | 13:45

Pemprov DKI Pastikan Program Bansos Tak Berkaitan dengan Dukungan Pilkada

Jumat, 15 November 2024 | 13:36

Dipimpin Puan, Rapat Persiapan Uji Kelayakan Capim KPK Tertutup

Jumat, 15 November 2024 | 13:36

Dialog Kebangsaan Hari Pahlawan: Jejak Sejarah Lagu Indonesia Raya dan Inspirasi Membangun Nasionalisme

Jumat, 15 November 2024 | 13:31

Regulasi IPS Biang Kerok Kemurkaan Peternak Sapi Perah

Jumat, 15 November 2024 | 13:19

Permintaan Baterai Naik, Komatsu Jepang Tingkatkan Investasi di AS

Jumat, 15 November 2024 | 13:01

Citra Kejaksaan Bisa Terpuruk Jika Tidak Koreksi Diri

Jumat, 15 November 2024 | 12:59

Selengkapnya