Berita

Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Syaiful Hidayat/RMOSumut

Politik

Ini Rupanya Alasan PDIP Tak Berkoalisi Dengan Demokrat Dan PKS Dalam Pilkada 2020

SENIN, 20 JULI 2020 | 09:29 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Tak adanya nama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat (PD) di jajaran partai pendukung Gibran Rakabuming dengan Bobby Nasution, dua nama sedang hot dalam Pilkada Serentak 2020, mulai terkuak.

Ternyata, ini gara-gara permintaan dari akar rumput PDI Perjuangan (PDIP), pendukung utama Joko Widodo, Gibran, dan Bobby.

Hal itu diungkap oleh Ketua DPC PDIP Kota Tangerang Selatan, Wanto Sugito. Dia mengaku mengusulkan agar PDIP tidak usah bekerja sama dengan PD dan PKS.


Menurutnya, suara dari akar rumput partai maupun relawan pendukung selalu mengkritisi sikap kedua partai yang memang selalu berlawanan dengan Pemerintahan Jokowi itu.

“Sikap Demokrat yang anggota DPR-nya selalu menerima gaji bulanan, namun tidak pernah ikut membahas rancangan undang-undang dengan alasan Covid-19, sama saja dengan makan gaji buta dari uang rakyat,” beber Wanto, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (19/7).

“Demikian halnya sikap PKS yang secara ideologi berbeda dengan PDI Perjuangan, dan dengan kalangan NU. Juga sering berbeda sikap. Maka sebaiknya tidak usah diajak kerja sama dalam pilkada maupun dalam pileg 2024 yang akan datang,” tegasnya lagi.

Yang terbaru, lulusan UIN Syarif Hidayatullah tersebut mengaku geram dengan sikap kader PKS, Mardani Ali Sera. Nama itu disebutnya secara sepihak menyerang Gibran, calon Walikota Solo besutan PDIP. Mardani menyerang Gibran dengan menyebutnya tak pantas maju karena kurang pengalaman.

“Mardani bersikap jantan saja. Mas Gibran itu basis pendidikan sangat baik dan selama ini selalu turun ke bawah. Daripada kader-kader PKS campur tangan urusan internal PDI Perjuangan, calonkan saja kader sendiri. Mana kader PKS yang telah berhasil sebagai kepala daerah? Tunjukkan itu,” ujarnya.

“Jadi bersaing secara sehat, jangan hanya hobi pencitraan di medsos. Sebaiknya PKS segera umumkan saja kadernya sendiri. Itu lebih fair,” kata dia.

Saat dimintai tanggapannya menyangkut hal itu, Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Syaiful Hidayat menyatakan, pihaknya bisa memahami apa yang disampaikan Ketua DPC Kota Tangsel tersebut.

Dijelaskan Djarot, dalam mengusung calon kepala daerah termasuk Gibran dan Bobby, PDIP mengambil keputusan atas dasar pertimbangan ideologis. Utamanya bagaimana Pancasila dijalankan dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dalam setiap kaderisasi, kata Djarot, PDIP memang selalu mengedepankan pentingnya kesadaran. Yakni kesadaran ideologi berdasarkan Pancasila, kesadaran politik, kesadaran organisasi, kesadaran untuk menyelesaikan masalah rakyat, dan kesadaran di dalam kehidupan berbangsa yang satu bersama keanekaragaman sebagai rahmat.

“Aspirasi untuk tidak bekerja sama dengan Partai Demokrat dan PKS juga banyak saya terima. Hal tersebut juga positif. Dengan kebersamaan antara Demokrat dan PKS yang berada di luar pemerintahan, sehat bagi demokrasi,” ujar Djarot, dilansir Kantor Berita RMOLSumut.

Diakui Djarot, yang didorong oleh PDIP adalah kerja sama politik dengan seluruh partai pengusung pemerintahan Jokowi. Sementara sikap politik PKS dan PD yang selalu tidak jauh beda, justru memberikan peta ke depan bagaimana kedua partai tersebut memang semakin beriringan dalam kerja sama politik yang berbeda dengan arah PDIP.

Djarot juga memberi kode bahwa kerja sama parpol dalam pilkada merupakan embrio kerja sama Pemilu 2024 yang akan datang.

“PDI Perjuangan sendiri memilih terus mengedepankan semangat gotong royong dan siap bekerja sama dengan parpol pendukung Pemerintah,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Untuk diketahui, dalam Pilkada 2020 di beberapa wilayah, PD dan PKS memang terancam tak memiliki calon kepala daerah.

Di Solo, nama yang mencuat adalah Gibran-Teguh, dimana PKS dan PD tak ada sebagai pengusung. Sementara untuk mengusung calon sendiri, kedua partai itu tak memiliki kursi DPRD yang cukup sesuai syarat di undang-undang.

Sementara di Medan, kedua partai sedang berusaha mengajak petahana yang juga kader PDIP, Akhyar Nasution, agar berani melawan Bobby Nasution.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya