Berita

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga Salahuddin Uno/Net

Politik

Kolaborasi Bareng Psikolog, Sandiaga Berbagi Kiat Jaga Kesehatan Mental Di Masa Pandemik

SABTU, 18 JULI 2020 | 01:07 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

70 persen masyarakat mengalami dampak trauma psikologis akibat permasalahan sosioekonomi di masa pandemik Covid-19, mulai karena PHK massal, hingga bisnis bangkrut. Bahkan di Jabodetabek, sekitar 20 persen penduduknya mengalami masalah kesehatan mental, dari yang ringan sampai berat.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga Salahuddin Uno dalam talkshow virtual bertajuk 'Sehat Mental di Masa Pandemi' yang digelar Rumah Siap Kerja atau RSKTalk.

“RSKTalk merupakan satu langkah positif untuk menjaga kesehatan mental kita sendiri. Dengan menghadiri sesi ini, kita menyadari bahwa kondisi ini normal dan kita harus mampu menyikapinya dengan positif. I am compeletely aware of my MBTI (Myers-Briggs Type Indicator), dan dengan memetakan MBTI ini juga akan sangat membantu saya dalam menyelesaikan masalah,” kata Sandiaga, Jumat (18/7).

Menurut Sandiaga, ada beberapa cara mudah dalam menjaga kesehatan mental selama pandemik, di antaranya kegiatan distraction seperti olah raga. Kemudian reconnecting dengan teman-teman lewat sosial media atau video conferencing untuk mengenang masa-masa bahagia yang pernah dialami.

“Jangan lupa juga perhatikan diri sendiri dan connect to your feelings dan cari cara mudah untuk menyelaraskan emosi,” lanjut Sandiaga.

Mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HPMI) pun berpesan kepada anak-anak muda bahwa badai pandemik pasti berlalu. Ia meminta mereka tetap optimis.

“Be calm in the storm and you cannot fight the storm. Kita harus yakin bahwa Tuhan tidak akan menguji suatu kaum di luar batas kemampuannya," jelasnya.

DI kesempatan yang sama, pakar kesehatan mental dan kepribadian MBTI, Nuniek Tirta berbagi cara menjaga kesehatan mental selama pandemik dari perspektif kepribadian. Menurutnya, self-awareness sangat berguna untuk mengetahui kenapa kita bereaksi terhadap suatu masalah.

“Misalnya pada saat krisis pandemik, introvert akan happy-happy aja. Akan tetapi, jika mereka ekstrovert, maka mereka akan stres dan cari cara untuk mengkompensasi kenyamanan mereka seperti kontak temen via telepon sana-sini,” kata Nuniek.

"Kemudian dengan mempelajari MBTI, kita bisa lebih self-aware tentang kecenderungan, sumber stres yang kita hadapi dan maka dari itu akan lebih mudah untuk mengatasi masalah kesehatan mental,” ujar Nuniek.

Selain melalui MBTI, menurut pandangan Nunik, ada pula beberapa tahap yang bisa dilakukan dalam menghadapi stres yang bersumber krisis selama pandemik. Pertama sadar akan adanya permasalahan. Dengan kita sadar terhadap permasalahan, maka kita harus menerima faktanya secara realistis. Langkah terakhir dari tahapan preventif terhadap stres adalah beradaptasi sebagai bentuk penerimaan dari keadaan.

Di sisi lain, psikolog Tiara Puspita mengatakan, orang yang sehat mental tidak hanya bebas dari gangguan mental, tapi juga harus mampu mengelola emosi dengan baik dan mampu mengelola stres.

“Setiap orang punya stres yang berbeda-beda dan cara menanganinya juga pasti berbeda. Penting sekali untuk mengetahui kebutuhan kita dan cara mengelolanya sebelum stressor untuk menumpuk,” demikian Tiara.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya