Berita

Ketua SNNU Witjaksono/RMOL

Politik

Kembali Kecam Penyiksaan ABK WNI Di Kapal China, SNNU Minta Pemerintah Waspadai Penjajahan Terselubung

JUMAT, 17 JULI 2020 | 04:43 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (SNNU)  kembali mendesak pemerintah Indonesia agar lebih tegas terhadap pelaku perdagangan manusia dan illegal fishing.

Ketua SNNU Witjaksono, menyebutkan Kamis pekan lalu Kapal Ikan berbendera China ditangkap oleh tim gabungan Indonesia. Saat penangkapan, ditemukan jasad awak buah kapal (ABK) bernama Hasan Apriyadi.

Hasan diduga kuat mengalami penyiksaaan oleh para ABK Kapal milik China tersebut.

Menurut Witjak, kematian WNI karena dianiaya oleh pemilik kapal asing tidak boleh terjadi lagi. Satun-satunya cara, menurut Witjak adalah sikap tegas pemerintah terhadap seluruh praktik yang mengarah human trafficking dan illegal fishing.

"Ada WNI yang tewas karena dianiaya, SNNU mengutuk keras illegal fishing dan human trafficking, pemerintah harus bersikap sangat tegas karena hal ini menderai kemanusiaan dan nasionalisme kita sendiri," demikian kata Witjaksono saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (16/7).

Pria yang juga Wakil Ketua Umum Perkumpulan Pengusaha dan Profesional Nahdliyin (P2N-PBNU) ini mengusulkan, agar pemerintah memperketat pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI).

Selain itu, aparat penegak hukum harus meningkatkan keamanan teritori laut yang menjadi simbol kedaulatan bangsa Indonesia.

"Perketat perairan Indonesia. Masyarakat Indonesia harus saling kontrol terhadap penjajahan terselubung yang menginjak martabat dan kedaulatan kita," pungkas Witjak.  

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya