Berita

Belasan orang yang menamakan diri dari Gerakan Rakyat Penyelamat Bangsa (GRPB)/RMOL

Hukum

Jelang Vonis Kasus Novel Baswedan, Sekelompok Orang Datang Menuntut Penuntasan Tragedi Sarang Walet

KAMIS, 16 JULI 2020 | 11:28 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Belasan orang menggelar aksi di depan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara menjelang sidang putusan dua terdakwa penyiram air keras ke penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

Belasan orang yang menamakan diri dari Gerakan Rakyat Penyelamat Bangsa (GRPB) menuntut pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus sarang burung walet yang menyeret Novel Baswedan.

"Terlihat cukup lucu dan seperti dagelan jika para pendukung Novel Baswedan menggiring opini dan mempolitisasi kasusnya supaya membesar dan menutupi kasus lamanya Novel Baswedan di Bengkulu," ucap koordinator GRPB, M. Y Rangkuti di depan PN Jakarta Utara, Kamis (16/7) siang.


Dalam aksi ini, mereka menyampaikan tiga tuntutan. Pertama, meminta ditegakkan keadilan bagi rakyat kecil soal tragedi sarang walet yang dianiaya hingga meregang nyawa sejak 16 tahun yang tak kunjung tuntas.

"Dua, kami menuntut ditegakkan hukum dengan mengadili Novel Baswedan dalam dalam kasus pembunuhan dan penganiayaan di Bengkulu karena masalah pencurian sarang burung walet," jelasnya.

Yang terakhir, mereka mempertanyakan keadilan hukum karena terdakwa penyiram air keras ke Novel Baswedan dihukum dan diadili di pengadilan.

"Sementara Novel Baswedan sudah dipukul siksa sampai mati anak orang kasus sarang walet belum juga diadili dan dihukum," pungkasnya.

Dalam aksi ini, puluhan aparat kepolisian dari Polres Metro Jakarta Utara dan Polda Metro Jaya melakukan penjagaan di depan PN Jakarta Utara karena direncanakan adanya tiga kelompok yang akan menggelar aksi dilokasi ini dengan tuntutan yang sama.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya