Berita

Presiden Joko Widodo dan Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko/Net

Politik

Pembubaran Lembaga Harus Dimulai Dari KSP, BPIP, Dan Stafsus Milenial

RABU, 15 JULI 2020 | 08:57 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Pembubaran 18 lembaga negara yang akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo diharapkan tidak hanya untuk melakukan penghematan anggaran, melainkan berdasarkan pertimbangan peran dan fungsi.

Begitu kata pakar politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (15/7).

"Tetapi harus berdasarkan perhitungan peran dan fungsinya yang tak lagi optimal atau telah dapat tergantikan oleh lembaga atau organisasi lainnya yang telah ada dan lebih efektif dan efisien melaksanakan fungsinya," ujarnya.

Jika pembubaran lembaga negara hanya bersifat penghematan anggaran, maka akan mencoreng nama Presiden Jokowi sendiri. Sebab, di sekitarnya banyak lembaga yang hanya membuat boros anggaran.

"Karena banyak juga lembaga-lembaga di sekitar presiden kalau boleh jujur juga mengakibatkan pembengkakan anggaran negara," kata Saiful.

Lembaga di sekitar Jokowi yang menyebabkan pembengkakan anggaran negara itu di antaranya, Kantor Staf Presiden, Stafsus Millenial, dan Badan Ideologi Pembina Pancasila (BPIP).

“Itu semua kan mestinya sudah cukup dengan adanya Setneg dan Setkab, adanya justru dapat inefisiensi anggaran negara," jelasnya.

Khusus untuk BPIP, Saiful menilai bahwa peran tersebut bisa digantikan oleh MPR, Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Menteri Koordinator Bidang Politik dan Hukum (Menkopolhukam) maupun Menko PMK.

"Maka menurut saya kalau ingin pembubaran lembaga-lembaga negara harus dimulai dari istana dan arahkan karena fungsinya sudah dapat digantikan oleh lembaga lainnya," pungkas Saiful.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya