Berita

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono/Net

Politik

Sistem Perkuliahan Sespim Pol Diubah Untuk Cegah Penyebaran Covid-19, Arief Poyuono: Putusan Kapolri Patut Diacungi Jempol

SENIN, 13 JULI 2020 | 15:04 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Munculnya klaster baru Covid-19 di Secapa TNI AD dan Pusdikpom menjadi sinyal keras bahwa pembelajaran secara tatap muka belum bisa dilakukan dalam waktu saat ini.

Karena itu, pembukaan sekolah dan pelatihan mulai dari tingkatan SD hingga perguruan tinggi, ataupun pelatihan pendidikan yang dilakukan oleh instansi pemerintah maupun swasta, disarankan agar tidak dilakukan secara face to face terlebih dahulu. Karena bisa berpotensi menyebabkan kenaikan penyebaran Covid-19

Khusus pendidikan pemerintahan TNI Polri yang berbasis barak, agar dilakukan virtual sampai situasi memungkinkan untuk dilakukan sistem pembelajaran sistem tatap muka.


"Keputusan Kapolri untuk mengubah sistem perkuliahan di pendidikan pengembangan Polri seperti di Sespim Pol, patut diacungi jempol. Pendidikan dengan sistem perkuliahan online ini adalah pengambilan keputusan strategis dalam mengantisipasi New Normal sesuai kebijakan Presiden Jokowi," ucap Arief Poyuono, Senin (13/7).

Ditambahkan Wakil Ketua Umum Gerindra ini, Kapolri Jenderal Idham Azis yang terkenal jitu mengambil keputusan telah memperpanjang Operasi Kontinjensi Aman Nusa, yang sudah dua kali diperpanjang, karena kondisi dinamis lingkungan strategis.

Sehingga perkuliahan online yang diberlakukan di Sespim seharusnya juga bisa diperpanjang. Mengingat Jawa barat khususnya Kota Bandung dan sekitarnya angka masyarakat yang terkena Covid-19 masih meningkat.

Hal ini terlihat dari klaster baru yang terjadi di Secapa TNI AD dan Pusdikpom yang 'menyumbang' kasus baru sebanyak 1.200 dan 99 orang terinfeksi Covid-19.

"Melihat dan mempertimbangkan kurva kasus Covid-19 yang belum mencapai puncaknya, akan lebih baik bila sistem Pendidikan dan Pelatihan yang dilakukan oleh berbagai lembaga pendidikan dilakukan dilakukan secara daring," saran Arief.

Lanjut Arief, Pendidikan dan Pelatihan yang dilakukan secara tatap muka dapat meningkatkan resiko penularan Covid-19 yang akan menyebabkan lembaga pendidikan ditutup untuk sementara dan karantina bagi peserta didik.

Penutupan lembaga pendidikan dan karantina akan menurunkan produktivitas lembaga pendidikan tersebut. Sementara bagi peserta didik, akan memperpanjang masa pendidikan mereka di tempat tersebut.

Perlu diingat, masih kata Arief, bahwa vaksin Covid-19 belum ditemukan dan diujicobakan. Dengan adanya resiko penularan Covid-19 dapat menyebabkan kesakitan hingga kematian bagi siapapun yang terpapar virus tersebut.  

"Dengan pertimbangan di atas, maka sebaiknya sistem pendidikan di lembaga dilanjutkan dengan menggunakan media online," demikian Arief Poyuono.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya