Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) Haris Pertama/Net
Gerak cepat pemerintah dalam menyiapkan program kebijakan pemulihan secara cepat dan tepat mendapat dukungan dari kelompok pemuda.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) Haris Pertama tegas mendukung langkah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang telah mengambil sejumlah kebijakan strategis untuk memulihkan perekonomian.
Terlebih setiap langkah yang diambil pemerintah selalu mempertimbangkan aspek kesehatan, sosial, ekonomi, dan keuangan.
Di antaranya, program exit strategy yaitu pembukaan ekonomi secara bertahap menuju tatanan kenormalan baru, program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), serta reset dan transformasi ekonomi.
Haris Pertama yakin program yang ditempuh Menko Perekonomian Airlangga dapat memulihkan perekonomian Indonesia.
Secara khusus dia mendukung program pemulihan ekonomi, melalui anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp 695,2 triliun sesuai Perpres 72 tanggal 24 Juni 2020.
“Pemerintah mengeluarkan berbagai paket kebijakan baru untuk mengembalikan track pertumbuhan ekonomi nasional. Seperti Program Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Program Exit Strategy berupa pembukaan ekonomi secara bertahap menuju tatanan baru,†ujarnya kepada wartawan, Senin (13/7).
Tidak lupa dia turut mengapresiasi langkah pemerintah memberi insentif bunga bagi Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang juga masuk dalam paket pemulihan ekonomi nasional.
"KNPI berharap, setelah keluar regulasi ini, UMKM penerima KUR menjadi lebih banyak dan lebih merata di seluruh Indonesia. Sehingga dapat meringkan beban bagi masyarakat yang terdampak Covid-19," ujarnya.
Menurut Haris, Menko Airlangga Hartarto telah mengambil peran dan leadership yang sangat baik. Terutama dalam persiapan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
“Program Menko Airlangga perlu kita apresiasi bersama. Seluruh kader KNPI di berbagai pelosok Indonesia siap membantu dan mendukung Airlangga memulihkan ekonomi,†tutup Haris yang juga politikus Partai Golkar tersebut.
