Berita

CEO Alvara, Hasanuddin Ali/Ist

Politik

Survei Alvara: Lebih Dari 50 Persen Orangtua Takut Anaknya Kembali Sekolah

MINGGU, 12 JULI 2020 | 23:35 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Ketakutan para orangtua kembali menyekolahkan anaknya ke sekolah di era new normal masih cukup tinggi.

Hasil survei yang dilakukan Alvara Research Center, 54,5% tidak setuju jika anak sekolah masuk kembali. Sementara, mereka yang setuju anaknya kembali masuk sekolah sebanyak 45,5%.

"Dua dari lima orang setuju jika anak sekolah masuk kembali setelah new normal diberlakukan," ujar CEO Alvara, Hasanuddin Ali saat merilis hasil survei secara virtual, Minggu (12/7).

Ada beberapa alasan orangtua masih takut anaknya kembali ke sekolah. Mulai dari takut tertular dan membawa virus, anak rentan terhadap penyakit, susah mengikuti protokol kesehatan, serta suka jajan sembarangan.

Di sisi lain, Hasan menyebutkan alasan orangtua yang setuju anaknya kembali masuk sekolah. Antara lain, anak tidak belajar ketika berada di rumah, anak bosan di rumah saja, anak susah disuruh belajar, dan anak jadi sering bermain dan kelayapan.

Selain itu, anak sudah rindu masuk sekolah, orangtua tidak memiliki teknik mengajar anak yang baik di rumah, menghabiskan kuota internet, orangtua belum memahami substansi pelajaran, dan alasan orangtua yang sudah mulai kembali bekerja di era new normal.

Dalam survei tersebut pula, mayoritas berharap jika sekolah masuk kembali harus ada imbauan untuk mengikuti protokol kesehatan dengan menyediakan tempat cuci tangan, masker, vitamin, dan diberlakukan shift masuk sekolah.

Selain itu, pemerintah dan sekolah diminta menyediakan vitamin untuk menjaga imun anak, kantin sekolah diimbau untuk menjual makanan bergizi, dan dilakukan rapid test selama seminggu sekali. Sekolah juga diminta menyediakan makanan bergizi.

Survei ini dilakukan pada 22 Juni-1 Juli 2020 dengan melibatkan 1.225 responden. Metode yang digunakan adalah online survey dan mobile assisted phone interview dengan wilayah survei seluruh Indonesia.

Ada beberapa provinsi di wilayah Indonesia timur seperti Papua, Papua Barat, dan Maluku tidak masuk survei karena terkendala jaringan internet dan coverage. Margin of error berkisar 2,86%.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya