Berita

Tangkapan layar Sekretaris Jenderal Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Edy Mulyadi saat cara Yuk Ngobrol Pemikiran Islam (Yuk Ngopi) edisi 12 bertajuk “Mewaspadai Bangkitnya Neo Komunisme” yang digelar virtual, Minggu (12/7)/RMOL

Politik

Tergelitik Dengan Kemarahan Jokowi, Edy Mulyadi: Begitulah Kalau Bacanya Komik Shinchan

MINGGU, 12 JULI 2020 | 09:54 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Kemarahan Presiden Joko Widodo kepada para menteri yang tidak maksimal menangani pandemik Covid-19, dinilai lucu oleh Sekretaris Jenderal Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Edy Mulyadi.

Edy Mulyadi merasa tergelitik lantaran kerja menteri yang tidak maksimal sesungguhnya berakar dari Presiden Joko Widodo itu sendiri.

Sebab, sambungnya, Presiden Joko Widodo sudah sedari awal menyatakan bahwa tidak ada visi misi menteri, melainkan hanya ada visi misi presiden.

"Kalau menterinya nggak ngapa-ngapain karena memang dari awal presiden bilang tidak boleh ada visi misi,” ujarnya dalam acara Yuk Ngobrol Pemikiran Islam (Yuk Ngopi) edisi 12 bertajuk “Mewaspadai Bangkitnya Neo Komunisme” yang digelar virtual, Minggu (12/7).

“Ya begitulah kalau presidennya bacanya komik Shinchan," kesalnya.

Seharusnya, sebagai seorang pemimpin, Presiden Joko Widodo banyak membaca buku layaknya pemimpin hebat lain. Sehingga memiliki banyak referensi dalam mengambil kebijakan.

Lebih lanjut, Edy Mulyadi turut menyoroti susunan kabinet yang banyak diisi oleh orang yang tidak kompeten.  Ini lantaran jabatan menteri tersebut diberikan sebagai hadiah lantaran sudah membantu pada perhelatan pilpres lalu.

"Jadi suara dari balik tembok Istana sudah sampai pada puncak kegondokan terhadap kerja para menterinya. Tetapi entah kenapa marah-marah itu baru diupload setelah 10 hari? Oh mungkin disesuaikan dulu dengan angle dan momentumnya," sindir Edy.

Presiden Jokowi marah saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara pada 18 Juni lalu. Namun Video rekaman Jokowi marah tersebut baru diunggah Sekretariat Presiden melalui akun YouTube pada tanggal 28 Juni.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya