Berita

Kandidat presiden yang demokratis, mantan Wakil Presiden AS Joe Biden tiba untuk kampanye kickoff kampanye, 18 Mei 2019 di Philadelphia/Net

Dunia

Joe Biden Akan Membalik Prioritas Amerika, Janjikan 700 Miliar Dolar AS Untuk Manufaktur Dan Penelitian

JUMAT, 10 JULI 2020 | 10:16 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kandidat Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat Joe Biden menjanjikan akan membangkitkan kembali ekonomi dari resesi akibat dampak pandemi Covid-19. Ia menjanjikan alokasi anggaran sebesar 700 miliar dolar AS atau sekitar Rp 10.000 triliun untuk industri manufaktur dan teknologi AS, jika dia terpilih nanti.

Nilai itu adalah perincian untuk manufaktur selama empat tahun ke depan sebesar 400 miliar dolar AS  dan untuk penelitian dan pengembangan teknologi sebesar 300 miliar dolar AS. Tujuan alokasi dana sebesar itu untuk menciptakan 5 juta pekerjaan, menggantikan pekerjaan-pekerjaan yang hilang akibat wabah virus corona, dikutip dari USA Today

Rencana manufaktur adalah bagian dari agenda ekonomi yang lebih luas yang disebut "Build Back Better," yang akan terus dijelaskan Biden dalam beberapa minggu mendatang dan berkaitan dengan infrastruktur dan energi bersih, pemberian perawatan dan tenaga kerja, serta ekuitas rasial.


Presiden juga berjanji akan memperkuat daya tawar buruh dan mencabut program Partai Republik yang memberikan keringanan pajak untuk perusahaan AS yang memindahkan tenaga kerja ke luar negeri.

"Semua orang akan setuju dengan kesepakatan kali ini, ketika kita membangun kembali kelas menengah," kata Biden setelah berkeliling McGregor Industries, yang membuat dan memasang komponen logam untuk bangunan, di Dunmore, Pennsylvania, dikutip dari USA Today, Kamis (9/7).

"Ketika pemerintah federal menghabiskan uang pembayar pajak , kita harus menggunakannya untuk membeli produk Amerika dan mendukung pekerjaan Amerika," katanya.

Keberpihakan Biden kepada buruh dan sektor manufaktur dirancang untuk menggaet kembali suara kelas pekerja yang empat tahun lalu mendukung Presiden Donald Trump.

Biden juga akan menyiapkan rencana pembangunan energi untuk memerangi krisis perubahan iklim, dan kebijakan caring economy, di mana biaya perawatan anak dan lansia akan dibuat lebih terjangkau. Kebijakan Biden juga akan diarahkan untuk pemulihan ekonomi secepatnya akibat resesi dari pandemi Covid-19. Terkait isu rasial, Biden akan memperbaiki kesenjangan sistemik yang terjadi karena diskriminasi warna kulit.

Biden juga mengkritik kebijakan tarif yang mengisolasi AS, kebijakan pajak yang memperkaya perusahaan multinasional, dan tenaga kerja asing yang meningkat di masa kepemimpinan Trump.

Biden mengatakan pemerintahan Trump menggandakan tingkat kontrak federal lepas pantai selama 18 bulan pertama. Sebagai contoh, ia mengutip Departemen Pertahanan menghabiskan 3 miliar dolar AS pada kontrak konstruksi asing selama 2018 dengan mengorbankan perusahaan baja Amerika dan hampir 300 juta dolar AS pada mesin dan kendaraan asing daripada membelinya dari perusahaan domestik.

"Sudah waktunya untuk membalik prioritas di negara ini," kata Biden.

Kubu Republikan menyerang Biden dengan menyebut mantan Wakil Presiden AS di masa Barack Obama itu sebagai alat politik sayap kiri, dan turut berpartisipasi dalam kebijakan perdagangan yang merugikan buruh AS. Biden juga dianggap lemah terhadap Tiongkok.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya