Berita

Pasangan suami istri koruptor Ketua DPRD Kutai Timur Encek Unguria dan Bupati Kutai Timur Ismunandar/Net

Hukum

Firli Bahuri: Corruption Equals To Power Plus Opportunity Minus Integrity

RABU, 08 JULI 2020 | 17:50 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Penangkapan Bupati Kutai Timur Ismunandar dan Ketua DPRD Kutai Timur Encek Unguria memperlihatkan bahwa pengaruh nepotisme pada praktik kejahatan korupsi sangat kuat.

Menurut Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Komjen Firli Bahuri, praktik korupsi yang dilakukan oleh pasangan suami-istri itu terjadi secara terang benderang.

“Proyek disusun Bupati, disetujui Ketua DPRD, dicarikan rekanan pelaksana proyek yang adalah tim sukses untuk pilkada bupati, lalu proyek dikerjakan Dinas PUPR dan Dinas Pendidikan. Belum lagi, Bupati Kutai Timur menjamin tidak ada relokasi anggaran di kedua dinas itu di tengah pandemik Covid-19,” ujar jebolan Akabri tahun 1990 ini kepada redaksi Kantor Berita Politik RMOL.

“Fee dari proyek ditampung Kepala BPKAD dan kepala Bapenda untuk kepentingan Bupati Kutai Timur,” sambungnya.

Firli Bahuri menambahkan, sulit membayangkan praktik korupsi di Indonesia dapat ditekan ke titik nol tanpa andil dan peran serta dukungan semua pihak, tidak hanya eksekutif, legislatif, dan yudikatif, tetapi seluruh elemen anak bangsa harus ikut dalam memperbaiki sistem secara menyeluruh.

“Sebagaimana yang pernah dan sering saya sampaikan di berbagai kesempatan bahwa  korupsi terjadi karena banyak faktor dan tidak ada sebab tunggal. Korupsi terjasi Karena keserakahan, kesempatan, kebutuhan dan hukuman yang rendah,” sambung mantan Kapolda NTB dan Kapolda Sumsel ini.

Korupsi juga dipengaruhi oleh kekuasaan dan kesempatan serta integritas yang minim.

“Corruption equals to power plus oppurtunity minus integrity,” tegasnya.

Firli lantas mengutip pendapat teoritisi politik Inggris dari abad ke-19, John Emerich Edward Dalberg Acton yang dikenal dengan nama lain Lord Acton, yang mengatakan power tends corrupt, absolute power corrupt absolutely.

“Nah kalau kekuasaan eksekutif dan legislatif dikuasai oleh hubungan keluarga maka dapat diduga korupsi tidak bisa terelakkan. Di samping itu ia didorong sistem yang sangat memungkinkan kejahatan korupsi terjadi,” urai pria kelahiran Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan ini.

Korupsi juga, sambung Firli, tidak terlepas dari sistem yang menyebabkannya. Dalam banyak kasus, corruption caused by failed, bad, and weak system. Ini disebutnya sebagai korupsi karena sistem atau by system corruption.

Untu itu, masih menurut Firli, banyak bidang yang harus dibenahi. Mulai dari sistem ekonomi, sistem tata niaga, sistem pelayananan publik, sistem pengadaan barang dan jasa, sistem perijinan, sistem rekruitmen, sistem  import dan ekspor.

“Termasuk juga sistem politik dan sistem pilkada langsung. Ini perlu menjadi pemikiran kita semua. KPK sudah melakukan kajian terkait politik berintegritas termasuk dalam pelaksanaan pilkada langsung,” demikian Firli yang sebelum menjadi Ketua KPK adalah Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Polri.


Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya