Berita

Presiden Joko Widodo diharapkan mulai mempertimbangkan unsur DPD dalam jajaran kabinetnya, jika jadi melakukan reshuffle/Repro

Politik

Jika Presiden Lakukan Reshuffle, Saatnya Kembali Ada Menteri Dari Unsur DPD

RABU, 08 JULI 2020 | 17:44 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Wacana reshuffle kabinet yang belakangan menjadi diskursus publik telah merambah ke meja para Senator di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta.

Sejumlah anggota DPD RI pun menyampaikan perlunya Presiden Joko Widodo untuk mempertimbangkan unsur ketiga dalam komposisi kabinet. Yaitu dari unsur DPD RI.

“Selama ini kan ada dua unsur, dari partai politik dan profesional. Nah, sudah saatnya ada unsur ketiga, dari DPD RI, yang selama ini bekerja untuk kepentingan daerah. Kami yang selama ini bergelut mewakili daerah, terdiri dari 136 tokoh yang dipilih dengan suara yang signifikan, sangat layak untuk terlibat langsung dalam mengambil kebijakan di eksekutif,” urai Senator asal Lampung, Bustami Zainudin, melalui keterangannya, Rabu (8/7).


Senada dengan Bustami, Senator asal Nusa Tenggara Timur, Angelo Wake Kako, menilai keterlibatan unsur DPD di dalam kabinet akan membuat keseimbangan wajah kabinet. Khususnya terkait keterwakilan daerah di eksekutif pemerintah pusat.

“Dan tentu ini akan memperkuat komposisi kabinet Presiden Jokowi. Bukan hanya sekadar representasi partai politik dan profesional, yang terkadang juga berlatar belakang pengusaha,” tukas Angelo.

Sementara Senator asal Sulawesi Tengah, Abdul Rahman Thaha, menilai anggota DPD yang memiliki daerah pemilihan jauh lebih luas dari anggota DPR RI tentu lebih memahami seluk beluk daerah. Terutama menyangkut disparitas pembangunan di wilayah yang mereka wakili.

“Apalagi Pak Jokowi sudah menyampaikan konsep pembangunan Indonesia-sentris, bukan Jawa-sentris. Kami yang melihat langsung bagaimana kondisi di wilayah yang jauh dari pusat pemerintahan,” ungkap Thaha.

Sebelumnya, Senator asal Kalimantan Utara, Hasan Basri, juga sudah mengingatkan publik, bahwa menteri dari unsur DPD sudah pernah ada. Tepatnya, di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di mana pengelolaan beberapa Kementerian diberikan kepada perwakilan DPD sebagai representasi daerah.

“Sudah bukan rahasia lagi, memasuki bulan kedelapan, banyak hasil survei bahwa Kabinet Kerja Jokowi menunjukkan ketidakpuasan publik. Jadi kami mendorong juga kepada Bapak Presiden untuk bisa mengevaluasi menteri yang terindikasi rapor merah itu,” harap Hasan Basri, seraya menyatakan telah memiliki beberapa catatan tentang kinerja para menteri mitra Komite II.

Seperti diketahui, Pimpinan MPR RI menemui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (8/7). Dalam pertemuan itu, Wakil Ketua MPR Syarief Hasan sempat menyinggung soal reshuffle kabinet.

Jokowi pun sempat mengungkapkan bahwa dirinya ingin jajaran menterinya bekerja secara maksimal. Terlebih, saat ini negara tengah mengalami krisis akibat pandemik virus corona baru (Covid-19).

“Secara implisit Bapak Presiden menginginkan kabinet ini bekerja maksimal. Secara implisit begitu. Jadi silakan diartikan, saya pikir itu,” tutup Syarief Hasan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya