Berita

Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto/RMOL

Pertahanan

Anak Buah Prabowo Pastikan Belum Ada Rencana Pembelian 8 Pesawat Osprey Dari AS

RABU, 08 JULI 2020 | 17:03 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pemerintah Indonesia belum berencana membeli pesawat tiltrotor MV-22 Osprey Block C sebagaimana pernyataan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) yang mengklaim rencana penjualan delapan pesawat Osprey tersebut.

Kepastian itu disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (8/7).

"Belum, kita belum ada untuk merencanakan pesawat Osprey. Enggak ada sama sekali, belum ada," kata Donny Ermawan.


Saat disinggung lebih jauh apakah pernyataan pihak Kemenlu AS ini klaim sepihak, anak buah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ini mengatakan sejauh ini belum ada upaya yang mengarah ke pembelian pesawat produksi AS.

"Mungkin bisa seperti itu ya (klaim sepihak AS). Saya belum tahu, tapi intinya kita belum ada mengarah ke pembelian ke sana," ucapnya.

Donny Ermawan menyatakan, pihaknya masih memprioritaskan industri dalam negeri terkait pembelian pesawat jenis apapun. Termasuk pesawat tiltrotor MV-22 Osprey Block C itu.

"Kita lebih mengutamakan produk dalam negeri. Jadi pesawat yang kita bisa pergunakan industri dalm negeri, kita pergunakan industri dalam negeri dulu," demikian Donny Ermawan.

Sekadar informasi, melalui siaran pers itu dikeluarkan di Washington DC, AS, Selasa (6/7) atau Rabu (7/7/2020) waktu Indonesia.

Kementerian Luar Negeri AS menyetujui rencana penjualan delapan pesawat tiltrotor MV-22 Osprey Block C kepada Indonesia. Ini berarti Indonesia bisa menjadi negara ketiga di dunia yang mengoperasikan pesawat angkut militer itu setelah AS dan Jepang.

Menurut AS, Pemerintah Indonesia telah mengajukan pembelian delapan pesawat MV-22 Osprey Block C kepada Pemerintah AS, beberapa waktu lalu.

Nilai total pembelian ini mencapai 2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 28,9 triliun.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya