Berita

Buronan Kejaksaan Agung, Djoko Tjandra/Net

Politik

Buronan Djoko Tjandra Bebas Keluar Masuk Indonesia, 'Kecolongan Yang Disengaja'

RABU, 08 JULI 2020 | 16:02 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Lolosnya Djoko Tjandra dari pantauan aparat penegak hukum hingga bisa leluasa keluar masuk Indonesia dinilai bukanlah persoalan yang biasa.

Pakar hukum Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar menilai, bebasnya keluar masuk Indonesia yang dilakukan oleh buronan Kejaksaan Agung (Kejagung) tersebut dinilai bukan sebuah kecolongan yang biasa saja.

"Di dalam birokrasi masih banyak orang-orang yang mencari keuntungan untuk diri sendiri, sehingga selalu saja ada loophole sistem yang disiasati oleh orang-orang di birokrasi (Interpol, Imigrasi dan Kejaksaan). Ini yang saya bilang "kecolongan yang disengaja". Ada oknum-oknum yang sebenarnya membantu kelolosan atau bolak baliknya DT (Djoko Tjandra) ke Indonesia," ucap Abdul Fickar Hadjar kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (8/7).

Apalagi, Djoko Tjandra sendiri pernah datang langsung ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan untuk mengajukan permohonan Peninjauan Kembali (PK) pada 8 Juni lalu tanpa terdeteksi oleh Interpol, Imigrasi maupun Kejagung.

"Ya masing-masing instansi pura-pura tidak mengerti, padahal ini hasil kelakuan oknum-oknumnya," katanya.

Bahkan, Fickar pun menyoroti persoalan mudahnya Djoko Tjandra membuat dan memperoleh KTP elektronik dengan nama identitas yang dirubah menjadi Joko Tjandra.

"Ini indikator bahwa carut marutnya administrasi kependudukan kita dimana penduduk yang sudah berpindah kewarganegaraan artinya sudah tidak lagi menjadi WNI dan secara logis sudah dihapus namanya dari daftar penduduk Indonesia, tetapi dengan mudahnya membuat e-KTP Indonesia dalam waktu beberapa jam saja," jelas Fickar.

"Cepatnya pelayanan KTP di satu sisi merupakan kemajuan, tetapi juga sekaligus kemunduran karena tidak bisa mendeteksi seorang Djoko Tjandra sudah bukan WNI dan sekaligus buronan," pungkas Fickar.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya