Berita

Pasukan tentara dan polisi Australia dikerahkan untuk menjaga perbatasan New South Wales-Victoria guna mencegah penyebaran Covid-19/Net

Dunia

Jaga Perbatasan New South Wales-Victoria Dari Corona, Australia Mobilisasi Pasukan Tentara Dan Polisi

SELASA, 07 JULI 2020 | 12:36 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pemerintah Australia mengerahkan sistem pertahanan dan keamanan total untuk menjaga perbatasan antara negara bagian New South Wales (NSW) dan Victoria guna mengerem penyebaran virus corona baru.

Pada Selasa (7/7), ratusan perwira polisi dan pasukan militer dikerahkan di perbatasan untuk memantau semua aktivitas lintas batas, melansir Reuters.

"Akan ada operasi militer dan polisi yang signifikan yang berlangsung untuk memantau semua aktivitas lintas batas," ujar Menteri Kepolisian NSW, David Elliott.

"Ada denda serius dan hukuman penjara bagi siapa pun yang melanggarnya," sambungnya memperingatkan.

Sejak Senin (6/7) pukul 23.59 waktu setempat, pemerintah telah menutup perbatasan NSW dan Victoria untuk pertama kalinya dalam satu abad terakhir.

Itu dilakukan sebagai tanggapan atas lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di ibukota Victoria, Melbourne. Lantaran hampir setiap harinya ada sekitar 50.000 mobil yang melintasi kedua negara dan menjadi ancaman nyata bagi warga.

Izin perjalanan perbatasan sendiri hanya akan diberikan kepada warga yang tinggal di kota-kota perbatasan.

Nantinya, orang-orang yang tertangkap melintasi perbatasan tanpa izin melalui satu dari 55 jalan akan menghadapi hukuman penjara enam bulan atau denda sebesar 11.000 dolar Australia. Aturan berlaku bagi anak sekolah dan angkutan jalan, termasuk akses penyeberangan sungai dan hutan belantara.

Pemerintah juga menggunakan komputer untuk mengontrol pergerakan warga.

Pada Selasa, Victoria bertanggung jawab atas 191 dari 199 kasus baru yang dilaporkan secara nasional. Itu adalah kenaikan kasus harian terbesar sejak awal April bagi Australia.

Sementara secara nasional, Australia telah mencatatkan hampir 8.800 kasus dengan 106 kematian.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya