Berita

Rapat kera Kementerian Perikanan dan Kelautan dan Komisi IV DPR RI/RMOL

Politik

Edhy Prabowo Buka Suara, Penenggelaman Kapal Bisa Buang Duit Sampai Rp 100 Juta

SENIN, 06 JULI 2020 | 17:06 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) akhirnya buka suara terkait alasan kenapa penenggelaman kapal tidak masif dilakukan seperti Menteri KKP sebelumnya, Susi Pudjiastuti.

"Tentang penenggelaman, semangat kami menenggelamkan kalau ada kapal-kapal itu tidak mau dihentikan ya ditenggelamkan. Hanya saja kami tidak mau bergeming di publik bahwa seolah-olah (hanya menenggelamkan kapal)," ungkap Edhy Prabowo saat Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR RI di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/7).

"Pekerjaan kita banyak yang lebih mulia, banyak yang harus kita tangani," imbuhnya menegaskan.


Alasan lain yakni Edhy tidak mau berkoar-koar di media tentang penenggelaman kapal karena memang ia menghindari penenggelaman kapal. Usut punya usut, untuk melakukan penenggelaman kapal ternyata membutuhkan uang yang tidak sedikit.

"Menenggelamkan kapal itu butuh biaya lagi setelah putusan pengadilan. Rp 50 juta sampai Rp 100 juta harus ada biaya menenggelamkan lagi. Ngebornya, bakarnya, nyari tempatnya, ngumpulin orangnya, ngumpulin medianya, konsumsi dan sebagainya," ungkapnya.

Meski demikian, Edhy Prabowo menegaskan bukan berarti dia tidak menertibkan kapal-kapal 'bandel' yang masuk ke perairan Indonesia.

"Dari 53 kapal yang kami tangkap, 30 kami tangkap dari Natuna," tukasnya.

Pernyataan menteri asal Gerindra itu pun diapresiasi Ketua Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Sudin. Dia sepakat bahwa penenggelaman kapal merusak dan mencemari lingkungan.

"Saya setuju. Kalau masih bisa dimanfaatkan (tak perlu ditenggelamkan). Lagipula penenggelaman kapal itu kan merusak lingkungan. Yang namanya kapal pasti ada mesin, walaupun dikuras enggak mungkin bersih," demikian Sudin.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya