Berita

Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay/Net

Politik

Saleh Daulay Khawatir Kalung Anti Corona Kementan Bikin Indonesia Diolok-olok

SENIN, 06 JULI 2020 | 09:55 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Kementerian Pertanian diminta untuk melakukan penelitian lanjutan terkait kalung anti corona yang hendak diproduksi massal. Pasalnya, kalung tersebut masih belum dapat dipastikan keampuhannya, sementara tidak sedikit peneliti dan lembaga penelitian yang meragukan temuan tersebut.

Demikian disampaikan anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay kepada wartawan, Senin (6/7).

"Menurut saya, temuan itu masih perlu didalami lagi. Kementan harus melibatkan lembaga riset lain. Orang-orang belum yakin atas temuan itu. Jika banyak yang belum yakin, tentu belum tepat jika diproduksi massal," ujar Saleh Daulay.

Kalung yang terbuat dari bahan eucalyptus itu diklaim Kementan mampu membunuh virus corona. Namun, belum ada penjelasan detail mengenai kinerja kalung dalam membunuh Covid-19.

"Karena itu, belum bisa diklaim sebagai antivirus Corona," kata politisi PAN ini.

Saleh Daulay mengaku pernah melihat langsung dan mendapatkan produk hasil Kementan tersebut dari rekannya. Produk yang didapat itu dalam bentuk roll dan balsem, yang jika digosok ke kulit akan terasa panas. Aroma yang muncul, sambung Saleh, mirip dengan minyak kayu putih.

"Setelah mencobanya, saya tidak tahu apakah itu efektif sebagai antivirus corona atau tidak. Yang saya tahu, banyak peneliti yang masih meragukan. Merekalah yang paling bisa memberikan justifikasi terhadap temuan-temuan seperti ini," sambungnya.

Atas dasar itu, lanjut Saleh, jika benar Kementan berhasil menemukan anti virus corona, maka hal tersebut adalah suatu temuan besar.

Sebab, banyak negara yang sampai hari ini masih berusaha mempelajari dan mencari vaksin, obat, ataupun antivirus corona ini. Apalagi, jika para peneliti telah mengakui, maka Indonesia bisa berkontribusi dalam pemutusan mata rantai penyebaran virus corona secara global.

"Sebaliknya jika tidak benar, takutnya nanti kita diolok-olok orang. Makanya, sekali lagi, sebelum produksi massal, pastikan dan uji kembali. Libatkan sebanyak mungkin para ahli. Terutama mereka yang nyata-nyata masih meragukan," demikian Saleh Daulay.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya