Berita

Seseorang di sudut Kota Beirut sesaat setelah aksi unjuk rasa/Net

Dunia

Krisis Lebanon: 75 Persen Rakyat Kelaparan, Dua Warga Memilih Bunuh Diri

SABTU, 04 JULI 2020 | 16:25 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kelaparan bisa membuat seseorang melakukan aksi nekat. Namun, aksi nekat yang dilakukan laki-laki di Libanon itu adalah menembak dirinya sendiri. Keluarga mengungkapkan, aksi itu sebagai ungkapan kemarahan atas kesewenangan penguasa. Sebelum bunuh diri, pria itu menulis surat yang ia letakkan disampingnya.

Peristiwa ini terjadi kemarin, Jumat (3/7), di lingkungan Hamra, Beirut barat,
di tengah krisis Lebanon yang semakin parah. Negara itu sedang mengalami jatuhnya ekonomi bahkan jauh sebelum pandemik.

Pria berusia 61 tahun itu menembak dirinya sendiri di kepala di depan toko Dunkin Donuts di distrik Hamra yang sibuk.

Pria berusia 61 tahun itu menembak dirinya sendiri di kepala di depan toko Dunkin Donuts di distrik Hamra yang sibuk.

Dia seorang warga yang tidak memiliki catatan kriminal sama sekali.

Di dekat tubuhnya ada bendera Lebanon, dan sebuah catatan dalam bahasa Arab: "Saya bukan bid'ah", diduga itu adalah kutipan dari lagu populer yang diikuti kata-kata "tetapi kelaparan adalah bid'ah".

Seorang kerabat pria itu mengatakan, penguasa negara adalah penyebab sulitnya kehidupan sehingga seseorang memilih mati.

"Terkutuklah mereka. Orang-orang mati lemas," katanya, dikutip dari Middle East Eye, Sabtu (4/7).

Petugas membawa mayatnya yang telah berlumuran darah.

Para pengunjuk rasa berkumpul di Hamra menyuarakan kemarahannya atas situasi ekonomi dan politik yang mengerikan yang dianggap telah mendorong pria itu bunuh diri.

Saksi mata mendengar pria itu berteriak "Lebanon yang bebas dan merdeka" sebelum bunuh diri.

Selain pria 61 tahun, ada pria lainnya yang juga bunuh diri di hari yang sama, di rumahnya di dekat kota selatan Saida.

Pasukan keamanan menemukan tubuh pria itu di rumahnya dan mengetahui bahwa pria itu, seorang sopir van, memiliki masalah ekonomi. Dia meninggalkan seorang istri dan seorang anak perempuan.

Alasannya bunuh diri juga persis sama.

Tahun lalu, seorang lelaki Lebanon yang berjuang untuk membayar utang, melakukan bunuh diri saat krisis ekonomi menekan kampung halamannya, Arsal.

Kesengsaraan ekonomi Lebanon memuncak tahun lalu, saat protes pecah menentang para pemimpin sektarian yang berkuasa sejak perang saudara 1975-1990.

"Orang-orang lapar, bangkrut, sengsara," kata Lina Boubes di Hamra, di mana orang-orang meneriaki pemerintah dan bank-bank yang telah membekukan nasabah mengambil tabungan mereka.

"Mereka mengambil impian kita, uang kita, roti kita," katanya. "Dan mereka duduk di istana mereka dan mereka masih menindas kita."

Berbeda dengan keluhan warga, Kabinet baru Lebanon mengungkapkan negara sudah berupaya melakukan semuanya untuk mengatasi krisis.

Krisis makin mencekam Lebanon. Bahkan asupan listrik pun terancam. Belakangan warga lebih sering berada dalam gelap. Sekitar 75 persen rakyat Lebanon saat ini membutuhkan bantuan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya