Berita

Tunangan PM Inggris Carrie Symonds/Net

Dunia

Peduli Hak Hewan, Tunangan PM Inggris Serukan Boikot Produk Kelapa Yang Eksploitasi Tenaga Monyet

SABTU, 04 JULI 2020 | 13:37 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kepedulian tunangan Perdana Menteri Boris Johnson, Carrie Symonds, terhadap hak-hak kera pemetik kelapa mendapat sambutan dari beberapa  pengusaha yang sebelumnya menjual produk kelapa yang diduga mengeksploitasi monyet dalam rantai produksinya.

Keempat perusahaan itu berjanji untuk berhenti menjual produk kelapa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tenagmonyet.

“Saya senang bahwa produk Waitrose, Co-op, Boots, dan  Ocado, telah berjanji untuk tidak menjual produk yang dihasilkan dengan menggunakan tenaga kerja monyet, sedangkan Morrisons telah menghapus produk-produk ini dari toko-tokonya,” kata Symonds dalam twitnya.


Symonds adalah seorang yang peduli terhadap kelestarian alam, dirinya menanggapi sebuah laporan di surat kabar Telegraph yang menyoroti penggunaan monyet ekor kuda yang diambil dari alam liar di Thailand dan digunakan di pertanian untuk memanen kelapa.

Laporan itu mengutip penyelidikan oleh organisasi hak-hak hewan, PETA Asia. Dalam laporan itu disebutkan investigator PETA mengunjungi delapan peternakan di mana monyet  dieksploitasi serta dipaksa untuk memetik kelapa termasuk oleh beberapa  produsen minuman kelapa di Thailand.

Salah satu pemilik  Walmart mengatakan, mereka menghapus produk bermerek Aroy-D dan Chaokoh dari penjualan, sementara mereka menyelidiki laporan tersebut dengan para pemasoknya.

“Kami mengharapkan pemasok kami untuk menegakkan standar produksi tertinggi setiap saat dan kami tidak akan mentolerir segala bentuk penyalahgunaan hewan dalam rantai pasokan kami,” katanya dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu 84/7).

Seorang juru bicara toko Sainsbury's mengatakan pihaknya secara aktif meninjau jangkauannya dan menyelidiki masalah tersebut.

“Kami juga berhubungan dengan PETA UK untuk mendukung penyelidikan kami,” katanya.

Sementara itu, Tesco, salah satu pengecer terbesar di Inggris, mengatakan bahwa produk minuman air kelapa mereka tidak menggunakan tenaga kerja monyet dalam produksinya dan tidak menjual produk bermerek yang diidentifikasi oleh PETA.

“Kami tidak mentolerir praktik ini dan akan menghapus produk apa pun dari penjualan yang diketahui telah menggunakan tenaga monyet selama produksinya,” kata seorang juru bicara.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya