Berita

Jack Boyd Lapian telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pencemaran nama baik dan bukan lagi Sekjen Cyber Indonesia/Net

Hukum

Jack Lapian Jadi Tersangka, Ketum Cyber Indonesia: Dia Bukan Lagi Sekjen

JUMAT, 03 JULI 2020 | 13:20 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Status tersangka yang didapat Jack Boyd Lapian (JBL) membuat Ketua Umum Cyber Indonesia, Muannas Alaidid, ikut angkat bicara. Jack Lapian ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan pencemaran nama baik pendiri Kaskus, Andrew Darwis.

“Bahwa saudara Jack Boyd Lapian sudah nonaktif dan tidak lagi menjabat Sekjen Cyber Indonesia sejak November 2018. Bahkan jauh sebelum adanya laporan polisi tertanggal 13 November 2019,” kata Muannas dalam keteranganya, Jumat (3/7).

Untuk itu, Muannas mengatakan, Cyber Indonesia menolak tegas pemberitaan ataupun narasi pemberitaan yang terdapat di media online yang masih menyebut Jack Boyd Lapian sebagai Sekjen Cyber Indonesia.


“Segala tindakan yang dilakukan tidak ada kaitanya dengan Cyber Indonesia dan hal tersebut adalah masalah pribadi Jack Boyd Lapian,” ujarnya.

Dengan begitu, Muannas menegaskan Cyber Indonesia sama sekali tidak bertanggung jawab apabila ada persoalan hukum terkait Jack Lapian. Termasuk tidak mengkaitkan aktvitas Jack Lapian dengan Cyber Indonesia.

Sebelumnya, JBL ditetapkan sebagai tersangka pencemaran nama baik oleh Direktorat Tindak Pidana Umum (Ditipidum) Bareskrim Polri bersama seorang perempuan berinisial TSE berdasarkan Laporan Polisi (LP) nomor LP/B/097/XI/2019/Bareskrim tertanggal 13 November 2019 dengan pelapor Andrew Darwis.

Penetapan tersangka dilakukan setelah penyidik melalukan pemeriksaan terhadap 14 orang saksi, dua di antaranya adalah saksi ahli bahasa dan pidana.

Ada pun pasal yang menjerat Jack Boyd Lapian ialah pasal 45 (3) Jo Pasal 27 (3) UU No 19/2016 tentang perubahan atas UU No 11/2008 Tentang ITE (informasi dan Transaksi Elektronik).

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya