Berita

Para dokter di Sierra Leone mogok kerja/Net

Dunia

Kompensasi Tak Kunjung Dibayarkan, Para Dokter Di Sierra Leone Tinggalkan Pasien Covid-19 Untuk Mogok Kerja

JUMAT, 03 JULI 2020 | 13:03 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Para dokter yang merawat pasien Covid-19 di Sierra Leone melakukan aksi mogok kerja, meninggalkan pasien mereka tanpa perawatan.

Aksi mogok kerja tersebut dilakukan sebagai bentuk protes kepada pemerintah yang menyalahgunakan dana tanggapan Covid-19. Pasalnya, para petugas medis mengaku kekurangan alat pelindung diri (APD) dan kompensasinya belum dibayarkan.

Melansir Reuters, sebelumnya, pemerintah menjanjikan akan membayar pekerjaan mereka selama wabah.


Seorang jurubicara untuk tim tanggapan Covid-19 Sierra Leone berdalih, pemerintah sedang melakukan audit terhadap petugas kesehatan untuk memverifikasi siapa yang terlibat langsung dalam tanggapan tersebut.

Dari laporan yang dirilis Kementerian Keuangan pada 22 Mei, sejak wabah dimulai, sekitar 20 persen dari total pengeluaran dana Covid-19 Sierra Leone, atau hampir 850.000 dolar AS, digunakan untuk pengadaan 30 SUV baru dan 230 sepeda motor untuk Pusat Operasi Darurat, Kantor Keamanan Nasional, kepolisian, dan militer.

Satu-satunya peralatan medis yang tercantum dalam laporan pengadaan itu adalah delapan ventilator, yang menelan biaya sekitar 85.285 dolar AS.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan berulang kali mengatakan kekurangan dana untuk membayar pelacak kontak. Di samping para tenaga medis yang mengeluh karena kurangnya peralatan pelindung seperti sarung tangan, masker dan APD.

“Tidak ada pasien yang menunjukkan gejala seperti Covid yang akan dirawat oleh dokter mana pun sampai kita mendapatkan dukungan yang kita butuhkan,” ujar Kepala Dokter di Fourah Bay College, S.K. Jusu.

Fourah Bay College sendiri adalah sebuah sekolah yang asrama-asramanya telah diubah menjadi pusat perawatan Covid-19 terbesar di Sierra Leone.

Pada Kamis (2/7), tidak ada pasien baru yang diterima karena lima dokter mogok. Namun tidak ada pasien yang kritis.

Saat ini, Sierra Leone sudah mengonfirmasi sekitar 1.500 kasus Covid-19, di mana sebanyak 160 di antaranya adalah petugas medis.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya