Berita

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil/RMOLJabar

Politik

'Tukang' Insinyur Ditantang Lakukan Revolusi Engineering Di Tengah Pandemik

JUMAT, 03 JULI 2020 | 04:52 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Pandemik Covid-19 berdampak pada pemanfaatan ruang publik, khususnya di perkotaan. Untuk itu, diperlukannya inovasi dan revolusi engineering supaya ruang publik dapat dimanfaatkan kembali dengan tetap mencegah sebaran Covid-19.

Begitu disampaikan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat menjadi pembicara telekonferensi Engineer Room Persatuan Insinyur Indonesia (PII) di Kantor Badan Penghubung Jabar, Jakarta.

“Yang menjadi tantangan para insinyur adalah bagaimana melakukan teknologi touchless, bagaimana menekan tombol lift tanpa tangan. Di Thailand, dipaksa pakai kaki, ada yang pakai tusuk gigi,” ucap Ridwan Kamil dilansir Kantor Berita RMOLJabar, Kamis (2/7).

“Kemudian apakah bisa menciptakan pintu yang sudah ada sensornya tanpa ada handle seperti yang ada sekarang. Maka ini akan mengubah konstruksi bangunan, teknologi dan sebagainya. Untuk itulah pentingnya melakukan revolusi engineering,” tambahnya.

Menurutnya, secara desain, bangunan ruang publik tidak akan mengalami perubahan yang signifikan pasca Covid-19.

“Jadi, yang akan booming pasca Covid-19 adalah teknologi-teknologi di ruang publik yang berhubungan dengan menyentuh. Itu yang harus disesuaikan. Tapi kalau desain tamannya atau ruang terbuka, menurut saya tidak akan ada perubahan yang signifikan,” tutur pria lulusan arsitek ITB tersebut.

Emil mengatakan, perilaku masyarakat di ruang publik akan berubah, seperti pakai masker dan jaga jarak. Menurutnya, tujuan masyarakat ke ruang publik ada dua, yakni menikmati lingkungan dan berinteraksi.

”Menurut saya bukan tata ruangnya, tapi adaptasi perilakunya. Nah, yang berat di pandemi ini bukan lingkungannya, tapi sosialnya. Jadi, poin sosialnya itu yang hilang karena harus jaga jarak, dan sebagainya,” ungkapnya.

“Maka jika ingin tetap pasca Covid-19 ini berkualitas hidupnya, tetap berinteraksi, tapi tidak ada lagi poin sosialnya. Jadi, menghirup udara segarnya bisa, tapi enggak bisa lagi ngobrol dalam jarak yang dekat, salam-salaman, dan lain sebagainya,” tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya