Berita

Massa AMUK Riau menggelar aksi di depan gedung KPK/Istimewa

Hukum

AMUK Riau Geruduk KPK, Minta Usut Tersangka Lain Dalam Kasus Dugaan Korupsi Proyek Multiyears Di Bengkalis

JUMAT, 03 JULI 2020 | 01:27 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Puluhan orang yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat dan Mahasiswa untuk Keadilan Riau (AMUK Riau) menggeruduk Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (2/7).

Massa turun ke jalan untuk merespons pengusutan kasus dugaan korupsi proyek Multiyears 2013-2015 dan 2017-2019 di Kabupaten Bengkalis yang ditangani KPK.

Dalam aksi ini, massa AMUK Riau kembali mendesak KPK agar segera memanggil, memeriksa, dan menetapkan tersangka Indra Gunawan atau Eet (Ketua DPRD Riau 2019-2024) yang diduga menerima uang proyek multiyear tersebut.

Koordinator AMUK Riau, Jos menyebutkan bahwa fakta -fakta persidangan di Pengadilan Tipikor Riau yang mengadili Hobby Siregar dan M. Nasir (Kadis PU Bengkalis) dinilai sudah sangat terang-benderang adanya dugaan aliran dana yang mengalir kepada sejumlah anggota DPRD Bengkalis periode 2009-2014.

"Jelas ya teman-teman media, dalam fakta persidangan di Pengadilan Tipikor Riau disebutkan bahwa ada aliran dana yang mengalir ke sejumlah anggota DPRD Kabupaten Bengkalis periode 2009-2014," ucap Jos kepada wartawan, Kamis (2/7).

Jos menambahkan, Indra diduga menerima uang suap APBD atau uang 'ketok palu' Kabupaten Bengkalis TA 2012.

"Berdasarkan temuan-temuan dalam fakta persidangan di Pengadilan Tipikor Riau, kami menduga saudara Indra Gunawan/Eet menerima sejumlah uang untuk memuluskan proyek multiyear pembangunan Jalan Duri-Sei Pakning di Kabupaten Bengkalis," terang Jos.

Dalam kasi ini, AMUK Riau menyampaikan beberapa tuntutan, di antaranya meminta kepada KPK untuk menetapkan Indra Gunawan sebagai tersangka.

"Meminta KPK menetapkan tersangka kepada Indra Gunawan/Eet yang diduga menerima uang suap APBD 'ketok palu' Kabupaten Bengkalis TA 2012 untuk proyek multiyear tahun 2013-2015. Mengusut tuntas dugaan aliran dana proyek multiyear Bengkalis," pungkasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya