Berita

Tim Hukum DPP PDIP, Donny Tri Istiqomah/Net

Hukum

Saat Bersaksi, Donny Tri Istiqomah Akui Pernah Bertemu Harun Masiku Dan Diberi Duit Rp 100 Juta

KAMIS, 02 JULI 2020 | 19:27 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Tim hukum DPP PDIP, Donny Tri Istiqomah mengaku pernah bertemu mantan Calon anggpta Legislatif (Caleg) PDIP Dapil Sumsel 1 Harun Masiku sebanyak dua kali.

Hal itu disampaikan Donny saat menjadi saksi untuk terdakwa Wahyu Setiawan selaku Komisioner KPU RI dan Agustiani Tio Fridelina selaku kader PDIP di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (2/7).

Dalam sidang virtual itu, Donny mengaku pernah bertemu Harun Masiku sebanyak dua kali. Bertemunya itu kata Donny terjadi di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat.


"Setelah putusan Mahkamah Agung beberapa hari pak Harun menemui saya. Setelah itu sekitar Agustus (2019) awal Pak Harun nanya lagi tentang dia sudah banyak informasi dari saya bahwa dia sudah mengetahui rapat pleno DPP yang sudah memutuskan suara almarhum dijatuhkan ke dia dan dia temui saya, sebagai pendukung DPP kapan putusan MA ini bisa dilaksanakan, saya bilang secepatnya menunggu surat tugas," ucap Donny Tri Istiqomah, Kamis (2/7).

Selain pernah bertemu dengan Harun, Donny pun mengaku diberi uang Rp 100 juta sebagai uang penghargaan karena Donny yang mengurusi Uji Materi masalah Harun hingga keluar putusan Mahkamah Agung (MA).

"Iya setelah putusan Mahkamah Agung, Pak Harun menyampaikan seperti itu bahwa kemungkinan besar suara akan jatuh ke dia dan saya dikasih uang sebagai uang penghargaan karena sudah melakukan uji materi dikasih uang Rp 100 juta," ungkap Donny.

Dalam sidang ini, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghadirkan tiga orang saksi. Yakni Donny Tri Istiqomah dan dua saudara Wahyu Setiawan bernama Wahyu Budi dan Ika Indrayani.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya