Berita

Jaya Suprana/Net

Jaya Suprana

Mengaksiomakan Aksioma

SELASA, 30 JUNI 2020 | 07:35 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

KETIKA pak dan bu guru mulai mengajarkan apa yang disebut sebagai matematika dan sains, saya merasa kurang nyaman ketika menghadapi istilah aksioma yang dipaksakan guru agar saya menerimanya tanpa mempertanyakannya.

Curiga


Saya curiga ada perseteruan bebuyutan antara aksioma yang tidak butuh pembuktian versus sains yang butuh pembuktian. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia makna kata aksioma adalah  â€œpernyataan yang dapat diterima sebagai kebenaran tanpa pembuktian”.


Kata “dapat” pada kalimat makna aksioma sebenarnya lebih tepat dan akurat jika diganti dengan “harus” sebab dasar makna kata aksioma memang harus dipaksakan agar dapat diterima. Jelas bahwa kata aksioma bukan bahasa Indonesia asli sebab berasal dari kata bahasa Inggris yang menurut Cambridge Dictionary bermakna ganda yang memang saling bertentangan satu terhadap lainnya, yaitu 1) a statement or principle that is generally accepted to be true, but need not be so: It is a widely held axiom that governments should not negotiate with terrorists.

2) formal statement or principle in mathematics, science, etc., from which other statements can be obtained : Euclid's axioms form the foundation of his system of geometry.


John Keats


Kata bahasa Inggris axiom berasal dari bahasa Prancis kuno: axiome yang berasal dari  bahasa Latin dan Yunani : axioma yang bermakna sesuatu yang layak untuk dianggap benar.

Di dalam sepucuk surat bertanggal 3 Mei 1818, John Keats menulis demi menambah beban bingungologi paradoks aksioma: “Axioms in philosphy are not axioms until they are proved upon our pulses” tanpa menjelaskan pernyataan itu an sich  axiom atau bukan.

Naga-naganya axiom memang dibutuhkan sebagai upaya preventif perdebatan tanpa henti sebab pada hakikatnya tidak ada ihwal di antara langit dan bumi bisa secara sempurna dan paripurna dapat dianggap sempurna sehingga tidak perlu diperdebatkan lebih lanjut.

Definisi bahasa Inggris “generally accepted to be true, but need not to be so”  malah benar-benar munafik. Maka selama membuat definisi belum dilarang secara konstitusional, saya mengarang definisi aksioma bikinan saya sendiri yaitu sesuatu yang ampuh didayagunakan oleh mereka yang berkuasa untuk memaksakan kebijakan mereka. Silakan dibantah oleh mereka yang punya definisi aksioma beda dengan saya akibat adalah aksioma hak asasi setiap insan manusia untuk bikin definisi masing-masing tentang aksioma.

Gitu Aja Kok Repot

Maka ilmu ekonomi membutuhkan aksioma demi melindungi keabsahan ekonomi untuk disebut sebagai ilmu.

Aksioma itu adalah  ceritus paribus  yang pada hakikat merupakan sebuah ilusi konyol sebab pada kenyataan tidak ada yang tidak berubah kecuali hanya satu yang tidak berubah yaitu sang perubahan itu sendiri.

Maka adalah tidak keliru bahwa secara kelirumologis sesuatu dalil untuk menjadi aksioma memang apabolehbuat tidak-bisa-tidak harus hukumnya wajib terpaksa diaksiomakan alias diwajibkan sebagai eufemisme dipaksakan menjadi harus benar.

Termasuk sistem politik yang disebut sebagai demokrasi, alih-alih repot diperdebatkan memang lebih pragmatis diaksiomakan saja sesuai kehendak dan selera pihak yang secara politis kebetulan sedang berkuasa. Seperti Gus Dur bilang “Gitu Aja Kok Repot?”.

Penulis adalah pendiri Sanggar Pembelajaran Kekuasaan

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya