Berita

Tangkapan layar komentar para milenial di YouTube/Net

Dunia

Niat Hati Ingin Dekatkan Diri, Erdogan Malah Diserbu Ribuan Kritik Oleh Milenial Turki

MINGGU, 28 JUNI 2020 | 17:22 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, diserbu kritikan tajam oleh kaum milenial ketika melakukan diskusi virtual terkait ujian masuk universitas di tengah pandemik Covid-19.

Melansir Ahval, Erdogan saat ini berusaha untuk melakukan pendekatan dengan kaum milenial, salah satunya dengan menjawab keluh kesah pelajar Turki yang sedang bimbang di tengah pandemik Covid-19 dalam diskusi virtual pada Jumat (26/6).

Namun berbeda dari ekspektasi, karena lupa mematikan fitur obrolan langsung, diskusi tersebut berubah menjadi kesempatan para milenial untuk memberikan kritik.


Beberapa orang mengritik pemerintah dengan mengunggah nilai tukar mata uang Turki dengan euro dan dolar. Seorang akun juga mengomentari pengeluaran harian istana presiden yang dianggapnya dapat memberi makan lebih dari 100 ribu orang pekerja dengan upah minimum.

Banyak juga yang secara kasar memberikan komentar "Tidak ada suara untuk Anda," dalam fitur tersebut.

Aksi tersebut berlangsung setelah 33 menit. Ketika seorang pengguna lain dalam komentarnya mengingatkan tim Erdogan untuk menon-aktifkan fitur.

"Anda lupa mematikan obrolan langsung. Saya menyarankan Anda untuk melakukannya," ujarnya.

Alhasil pada menit ke-39, tim media sosial Erdogan mematikan obrolan langsung. Namun para milenial mengalihkan aksi mereka ke platform YouTube. Di mana mereka menghujani video tersebut dengan komentar dan 'dislike'.

Hingga berita tersebut dirilis Anval, sudah ada lebih dari 133.000 'dislike', 13.000 'like', dengan 43.784 kali dilihat.

Menanggapi pertanyaan seorang milenial, Erdogan mengatakan, tengah mempertimbangkan penggunakan media sosial yang efektif.

"Kami tidak begitu dihilangkan dari kenyataan bahwa kami akan menutup mata terhadap fakta. Kami tidak akan menggunakan media sosial secara luas dan efektif jika kami membencinya," ujarnya.

"Saya ingin mengingatkan Anda bahwa saya adalah orang yang paling banyak diikuti di Twitter di negara kita, dengan sekitar 16,2 juta pengikut," sambungnya.

Sementara itu, seorang pejabat dari Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang memayungi Erdogan, mengatakan, mereka yang memberi kritikan dalam kolom obrolan langsung saat diskusi virtual adalah musuh Turki.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya