Berita

Ilustrasi para pekerja tambang di Zimbabwe/Net

Dunia

Penembakan Dua Pekerja Tambang Zimbabwe Bongkar Pelanggaran HAM Yang Dilakukan China Di Afrika

MINGGU, 28 JUNI 2020 | 10:52 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Insiden penembakkan dua pekerja tambang Zimbabwe oleh bosnya yang berkewarganegaraan China, Zhang Xuen, telah memancing amarah publik. Bahkan ternyata, ipelanggaran hak asasi manusia (HAM) terhadap warga Zimbabwe dan negara-negara Afrika lainnya sudah sering dilakukan oleh pengelola dari China.

Dalam pernyataan tertulis pengadilan, polisi mengatakan, Zhang sudah menembak seorang karyawan sebanyak lima kali dan melukai seorang lainnya di tambang yang ia kelola di Provinsi Gweru, melansir CNN, Minggu (28/6).

Penembakkan yang terjadi pada Minggu pagi (21/6) tersebut terjadi ketika seorang karyawan, Kenneth Tachiona, menanyakan upah yang belum juga dibayarkan.

Pada saat itu, Tachiona menyerang Zhang. Namun Zhang kemudian mengeluarkan senjatanya dan menembak Tachiona tiga kali di paha kanannya dan dua kali di paha kirinya. Zhang juga menembakkan peluru lain ke arah pekerja sehingga satu orang terluka.

Masyarakat Lingkungan Hukum Zimbabwe (ZELA) dalam pernyataannya mengatakan, penembakan tersebut merupakan pelanggaran HAM sistematis dan meluas yang dilakukan oleh para pengelola tambang China.

China merupakan investor asing terbesar Zimbabwe. Di mana pada 2019, perusahaan China, Tsignchan, menandatangani kesepakatan 2 miliar dolar AS dengan Kementerian Pertambangan Zimbabwe untuk mengekstraksi krom, bijih besi, nikel dan batubara, sumber daya vital.

Setidaknya ada 10.000 orang China di Zimbabwe, dan mayoritas bekerja di sektor pertambangan, telekomunikasi, dan sektor konstruksi.

Kehadiran mereka cukup kontroversial karena banyak isu pelanggaran HAM dan langkah-langkah keselamatan yang buruk bagi pegawai muncul di tambang-tambang yang dikelola China.

Pada Februari, sekelompok penambang lokal di provinsi Matabeleland Selatan mengajukan petisi kepada pengadilan buruh untuk memprotes pemecatan mereka oleh majikan mereka dari China.

April lalu, pekerja di operasi penambangan China lainnya mengeluh karena dibayar dengan upah yang rendah dan bekerja tanpa pakaian pelindung.

Wakil Direktur ZELA, Shamiso Mutisi mengatakan, banyak kasus penambang China enggan membayar gaji atau memberi pakaian pelindung bagi pekerjanya.

"Itu telah menjadi pola dan sistem. Kami memiliki kasus di mana penambang dilecehkan, dipukuli, dan didiskriminasi oleh penambang China," ujar Mutisi.

"Di banyak bagian Afrika, termasuk Zimbabwe, investor pertambangan China telah menunjukkan sejarah keselamatan yang buruk, kesehatan, lingkungan, tenaga kerja, dan standar hak asasi manusia," tambah ZELA.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya