Berita

Jaya Suprana/Net

Jaya Suprana

Makna Kata "Tak"

SABTU, 27 JUNI 2020 | 09:48 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

DALAM suatu perbincangan asyik lewat WA dengan budayawan Sutanto yang tersohor dengan gelar Presiden Lima Gunung itu, mendadak beliau menghentikan perbincangan dengan pernyataan "Saya tak ngantar istri ke dokter gigi dulu.....Salam".

Tertarik

Mungkin saking bingung cari bahan pembelajaran di masa pageblug Corona maka saya merasa tertarik pada kata "tak" yang digunakan Mas Tanto dalam makna yang lebih mendekati kata "akan" atau "mau" ketimbang "tidak" atau "bukan".


Pada hakikatnya ketertarikan saya pada penggunaan kata "tak" oleh Mas Tanto yang ingin mengantar istrinya ke dokter gigi adalah cukup absah.

Karena kata "tak" dalam makna "mau" atau "akan" ternyata sama sekali tidak tersurat di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Menurut KBBI kata "tak" bermakna cukup banyak yaitu tidak: tak kenal maka tak sayang; tak acuh (acuh tak acuh) tidak peduli; tidak mau tahu; masa bodoh; tidak menaruh perhatian; tak segan 1 sudi; mau; suka; 2 tidak malu; 3 berani juga; tak segan-segan tidak malu-malu; tidak dengan perasaan ini itu; tidak pandang-memandang , tanpa menyentuh makna "mau" atau "akan".

Etimologi

KBBI kurang jeli dalam mendeteksi penggunaan kata "tak" dalam makna "mau" atau "akan" yang terbukti pada kenyataan sebenarnya cukup lazim digunakan oleh masyarakat Indonesia masa kini.

Termasuk generasi milineal juga asyik menggunakannya.

Sebagai insan yang hidup di lingkungan masyarakat berkebudayaan Jawa, sejak masa kanak-kanak saya mendengar ibu saya ketika jenuh menghadapi kebengalan saya kerap mengancam "Nek nakal tak jiwit!".

Belajar dari bahasa ibu maka ketika berhadapan dengan terbatas teman yang lebih kecil termasuk adik, saya kerap mengancam "Tak keplak kowe!".

Maka bukan berdasar penelitian etimologis namun sekadar pengamatan organoleptik empirik personal belaka, saya nekat menyimpulkan bahwa kata "tak" dalam makna "mau" atau "akan" pada hakikatnya terpengaruh bahasa Jawa.

Tak

Terlepas benar-tidaknya kesimpulan swasembada saya tersebut, demi mempertahankan citra kredibelitas serta sensitifitas KBBI sebaiknya kerabat kerja KBBI berkenan memasukkan makna kata "tak" sebagai pernyataan kehendak penggunanya dalam makna "mau" atau "akan" ke dalam daftar makna kata "tak".

Setelah saya meluruskan makna konsumerisme lewat polemik berkepanjangan tentang kelirumologi, kerabat kerja KBBI berbaik-hati menambahkan makna konsumerisme yang sebenarnya ke dalam daftar makna konsumerisme di dalam KBBI yang semula hanya terdiri dari satu makna yang justru kaprah digunakan secara keliru oleh masyarakat berbahasa Indonesia.

Karena hari sudah larut malam maka saya berhenti menulis naskah sederhana ini sampai di sini saja sambil pamit "Saya tak tidur dulu ya….. Selamat Malam".

Penulis adalah pembelajar bahasa.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Eddy Soeparno Bicara Komitmen Prabowo Percepat Dekarbonisasi

Senin, 15 Desember 2025 | 16:13

Praperadilan Kakak Kandung Hary Tanoesoedibjo Dua Kali Ditolak Hakim

Senin, 15 Desember 2025 | 15:55

Miliarder Siapkan Hadiah Besar Atas Aksi Heroik Warga Muslim di Bondi Beach

Senin, 15 Desember 2025 | 15:48

DPR Tegaskan Perpol 10/2025 Tidak Bertentangan dengan Konstitusi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:41

Ketaatan pada Rais Aam Fondasi Kesinambungan Khittah NU

Senin, 15 Desember 2025 | 15:39

Gubernur Sulut Dukung Penguatan Kapasitas SDM Bawaslu

Senin, 15 Desember 2025 | 15:29

Keselamatan Masyarakat Harus Jadi Prioritas Utama Selama Nataru

Senin, 15 Desember 2025 | 15:19

Pramono Terima Hasil Kongres Istimewa MKB Demi Majukan Betawi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:12

KPK Geledah Rumah Dinas Plt Gubernur Riau SF Hariyanto

Senin, 15 Desember 2025 | 14:54

Command Center Diresmikan Percepat Digitalisasi dan Pengawasan Kopdes Merah Putih

Senin, 15 Desember 2025 | 14:43

Selengkapnya