Berita

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, kiri, dan Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis bertemu di KTT NATO di London, pada 4 Desember 2019 lalu/Net

Dunia

Sementara Negara Bersitegang, Para Pemimpin Yunani Dan Turki Lakukan Percakapan Telepon Bahas Virus Corona Dan Kunjungan Wisata

SABTU, 27 JUNI 2020 | 06:25 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Setelah berbulan-bulan dilanda ketegangan, Kedua pemimpin negara Yunani dan Turki akhirnya melakukan pembicaraan lewat telepon pada hari Jumat (26/6).

Dalam percakapan tersebut, Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memusatkan perhatian pada konsekuensi pandemik virus corona dan masalah-masalah yang berkaitan dengan pembukaan kembali perbatasan dan kunjungan wisatawan.

Kantor Mitsotakis mengumumkan, kedua pemimpin menyatakan kesepakatan mereka untuk menjaga saluran komunikasi bilateral tetap terbuka, dikutip dari AP, Jumat (26/6).


Ketegangan antara kedua negara tetangga dan sekutu NATO itu telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Yunani menuduh Turki menggunakan migran untuk menekan negaranya, setelah pemerintahan Erdogan menyatakan perbatasan Turki dengan Uni Eropa terbuka untuk semua orang yang ingin menyeberang pada akhir Februari lalu.

Ribuan migran berkumpul di perbatasan Turki dengan Yunani, menuntut agar diizinkan masuk. Adegan serupa tidak terjadi di perbatasan Turki dengan anggota Uni Eropa, Bulgaria.

Selain itu, Yunani dan Turki juga berselisih soal hak eksplorasi minyak dan gas di Mediterania dan masalah teritorial di Laut Aegea yang membagi kedua negara. Keduanya telah berada di ambang perang sebanyak tiga kali sejak pertengahan 1970-an.

Selama diskusi, kedua pemimpin tidak menyinggung soal ketegangan dan perselisihan yang terjadi di antara kedua negara itu, kata sebuah sumber yang menolak disebutkan identitasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya