Berita

Para pengungsi Rohingya yang terdampar di lautan/Net

Dunia

Malaysia Akui Sudah Tidak Sanggup Terima Pengungsi Rohingya

JUMAT, 26 JUNI 2020 | 17:16 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengaku Malaysia sudah tidak lagi sanggup menerima pengungsi Rohingya. Utamanya karena ekonomi dan sumber daya yang menipis di tengah pandemik Covid-19.

Itulah yang membuat Malaysia baru-baru ini menolak perahu dan menahan ratusan pengungsi Rohingya di lautan. Para pengungsi juga dianggap sumber penyebar virus dan pengeruk uang negara.

"Kami tidak bisa lagi menerima lebih banyak karena sumber daya dan kapasitas kami sudah diregangkan, diperpara oleh pandemik Covid-19," ujar Muhyiddin dalam KTT ASEAN ke-36 yang diselenggarakan secara virtual pada Jumat (26/6).


"Namun, Malaysia secara tidak adil diharapkan dapat mengakomodasi lebih banyak pengungsi," sambungnya.

Persoalan Rohingya sendiri menjadi masalah pelik di ASEAN. Indonesia dan Malaysia yang menjadi tujuan favorit para pengungsi telah kewalahan dengan arus pengungsi.

Indonesia juga saat ini terus berupaya untuk melakukan repatriasi sukarela.

Pengungsi Rohingya sendiri mulai meninggalkan rumah mereka di negara bagian Rakhine, Myanmar sejak adanya pelanggaran kemanusiaan. Di mana pemerintah dianggap melakukan genosida terhadap minoritas, etnit Rohingya yang beragama Muslim.

Sejak saat itu, Rohingya melarikan diri menggunakan perahu-perahu untuk bisa sampai ke negara-negara tetangga.

"ASEAN harus berbuat lebih banyak untuk membantu Myanmar, dan Myanmar juga harus berbuat lebih banyak untuk membantu dirinya sendiri agar krisis ini tidak terjadi di belakang kita," ujar Muhyiddin.

Sementara itu, pada Kamis (25/6), sebanyak hampir 100 pengungsi Rohingya berhasil diselamatan oleh nelayan Indonesia di Aceh utara. Sementara sebuah perahu berisi 269 orang Rohingya berlabuh di sebuah pulau di Malaysia pada Juni.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya