Berita

PM Malaysia Muhyiddin Yassin/Net

Dunia

PM Muhyiddin: Laut China Selatan Harus Tetap Jadi Area Perdamaian Dan Perdagangan

JUMAT, 26 JUNI 2020 | 16:41 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Malaysia mantap menyatakan bahwa Laut China Selatan harus menjadi lautan perdamaian dan perdagangan. Posisi Malaysia mengenai Laut China Selatan itu telah jelas dan konsisten, tidak ada yang bisa mempengaruhinya.

Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin mengatakan hal itu dalam pertemuan KTT Asean ke-36 hari ini, Jumat (26/6) yang untuk pertama kalinya diselenggarakan secara virtual.

"Dengan demikian, hal-hal yang berkaitan dengan Laut Cina Selatan harus diselesaikan secara damai berdasarkan prinsip-prinsip hukum internasional yang diakui secara universal, termasuk Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) 1982," kata Muhyiddin, dikutip dari Bernama.


Muhyiddin mengatakan ia memahami bahwa permasalahan Laut China Seatan sangat kompleksitas dan sensitivitas. Dibutuhkan kerja sama semua pihak untuk menjaga perdamaian, keamanan dan stabilitasnya.

"Dalam masa-masa sulit ini, sangat penting bahwa kita mengintensifkan upaya untuk membangun, mempertahankan, dan meningkatkan rasa saling percaya dan juga percaya diri untuk kepentingan wilayah dan masyarakat kita," kata Muhyiddin.

Muhyiddin juga mengangkat masalah Palestina selama KTT, di mana Malaysia sangat prihatin dengan nasib Palestina di tengah-tengah volatilitas yang berkelanjutan di Timur Tengah.

Menurutnya, ia mengecam keras dan menolak pengumuman Israel baru-baru ini untuk melaksanakan rencananya mencaplok bagian-bagian wilayah Pendudukan Palestina di Tepi Barat. Tindakan ilegal dan sepihak oleh Israel jelas mempertanyakan kesungguhannya terhadap solusi damai dan langgeng untuk konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung lama.

"Ini juga semakin mengurangi prospek solusi dua negara, yang didukung oleh komunitas internasional," katanya.

Muhyiddin menekankan bahwa Malaysia akan terus berdiri dalam solidaritas yang kuat dengan rakyat Palestina setelah agresi Israel.

Dia juga menyerukan kepada masyarakat internasional, khususnya Dewan Keamanan PBB, untuk mengutuk dan menolak rencana aneksasi Israel dan memastikan rencana itu tidak akan pernah dilaksanakan.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya