Berita

Kekeringan mulai mengancam sebagian wilayah di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah/RMOLJateng

Nusantara

Kemarau Telah Tiba, 63 Desa Di Rembang Terancam Kekeringan Dan Krisis Air Bersih

JUMAT, 26 JUNI 2020 | 14:46 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Musim kemarau yang mulai melanda sebagian wilayah Indonesia harus mulai diwaspadai. Karena ada sejumlah daerah yang saat ini masuk dalam kategori rawan kekeringan.

Seperti sejumlah wilayah di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang mencatat 63 desa yang tersebar di 14 kecamatan rawan kekeringan.

Kepala seksi kedaruratan BPDB Rembang, Pramujo mengatakan, data tersebut berdasarkan hasil pemetaan wilayah rawan kekeringan tahun 2020 ini.

Dari jumlah wilayah yang dianggap rawan kekeringan tersebut, terdapat total sebanyak 18.885 Kepala Keluarga (KK) berpotensi terkena imbas mengalami kesulitan air bersih.

"Kita telah melakukan pemetaan wilayah yang rawan kekeringan untuk. Sebanyak 63 desa tersebar di 14 kecamatan yang mana didalamnya tercatat sekitar 18.885 KK berpotensi mengalami krisis air bersih,” papar Pramujo saat dikonfirmasi Kantor Berita RMOLJateng, Jumat (26/6).

Pramujo menjelaskan, peta kerawanan itu sendiri mengacu pada bencana kekeringan beberapa tahun terakhir. Meskipun, hingga saat ini belum ada satu pun desa yang melapor kekeringan.

"Ini berdasarkan tahun-tahun sebelumnya. Tapi untuk saat ini memang belum ada yang melaporkan kejadian kekeringan ke BPBD,” jelasnya.

Ada pun musim kemarau, menurut Pramujo, sebenarnya telah dimulai sejak bulan Mei kemarin. Hanya saja, beberapa waktu terakhir masih ada curah hujan sehingga kasus kekeringan diyakini belum terjadi di wilayah.

"Bulan Mei sudah mulai musim kemarau. Untuk tahun ini diprediksi kejadiannya sama dengan tahun kemarin. Segala persiapan sudah kita lakukan, berharapnya jelas tahun ini agar minim musibah,” pungkasnya.

Sementara itu, Nardi (47) warga Dukuh Bangker Desa Sendangagung, Kecamatan Kaliori menuturkan, lahan padi wakil Dami seluas sekitar 0,5 ha gagal panen akibat kekurangan air.

"Di Desa Sendangagung ini ada sekitar 15 ha tananan padi gagal panen. Karena itu kita sabit untuk pakan sapi,” tuturnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya