Berita

Penanganan pasien Covid-19/Net

Kesehatan

Studi: Covid-19 Bisa Merusak Otak, Picu Stroke Hingga Gejala Demensia

JUMAT, 26 JUNI 2020 | 08:57 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di Inggris menunjukkan bahwa Covid-19 bisa menyebabkan kerusakan otak yang memicu komplikasi seperti stroke, peradangan, psikosis, hingga gejala mirip demensia pada beberapa kasus yang parah.

Hasil studi tersebut dipublikasikan dalam jurnal Lancet Psychiatry pada Kamis (25/6). Di mana para peneliti mengumpulkan data dari 125 kasus pada 2 hingga 26 April, ketika Covid-19 menyebar secara eksponensial di Inggris.

Para peneliti menegaskan, penemuan tersebut merupakan pandangan terperinci pertama pada serangkaian komplikasi neurologis. Sehingga perlu adanya penelitian yang lebih besar, khususnya agar bisa mencari perawatan bagi pasien.

"Ini adalah catatan penting dari komplikasi Covid-19 yang berhubungan dengan otak pada pasien yang dirawat di rumah sakit,"  ujar Profesor di University College London, Sarah Pett yang ikut memimpin penelitian.

Sangat penting bagi kami untuk terus mengumpulkan informasi agar benar-benar memahami virus ini sepenuhnya," tambahnya seperti dikutip CNA.

Peneliti utama dalam studi tersebut, Benedict Michael dari Liverpool University, mengatakan penting untuk dicatat penelitian hanya berfokus pada kasus yang parah.

Berdasarkan penelitian, komplikasi otak yang paling umum terlihat adalah stroke. Dari 125 pasien, sebanyak 77 di antaranya mengalami stroke. Dari jumlah tersebut, sebagian besar pada pasien di atas 60 tahun dan sebagian besar disebabkan oleh bekuan darah di otak atau stroke iskemik.

Selain itu, sebanyak 39 dari 125 pasien juga menunjukkan tanda-tanda kebingungan atau perubahan perilaku yang mencerminkan kondisi mental yang berubah. Dari jumlah tersebut, sembilan memiliki disfungsi otak yang tidak spesifik, yang dikenal sebagai ensefalopati, dan tujuh mengalami peradangan otak, atau ensefalitis.

Serupa dengan Pett, Michael mengatakan, temuan tersebut merupakan langkah awal untuk melihat efek Covid-19 pada otak.

"Kami sekarang membutuhkan penelitian terperinci untuk memahami mekanisme biologis yang mungkin terjadi sehingga kami dapat mengeksplorasi perawatan potensial," lanjutnya.

Sementara itu, hingga saat ini, Covid-19 telah menyerang lebih dari 9,6 juta orang di seluruh dunia dengan lebih dari 490 kematian.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya