Berita

Batu Langka Tanzanite/Net

Dunia

Presiden Magufuli Sampaikan Selamat Kepada Penambang Yang Mendadak Kaya Karena Temukan Batu Permata Langka Tanzanite

KAMIS, 25 JUNI 2020 | 16:05 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Ini adalah saat yang paling membahagiakan bagi seorang penambang kecil di Tanzania. Ia menjadi kaya raya setelah menemukan batu permata berjenis Tanzanite, permata paling langka di Bumi.

Seorang ahli geologi setempat memperkirakan permata langka itu paling dicari dan sumbernya akan habis dalam 20 tahun ke depan. Daya tarik batu permata itu terletak pada ragam warnanya, termasuk hijau, merah, ungu dan biru. Nilainya ditentukan oleh kelangkaan, semakin halus warna atau kejernihannya, semakin tinggi harganya.

Batu Tanzanite hanya ditemukan di daerah kecil dekat kaki Gunung Kilimanjaro di Tanzaniadi utara, dan digunakan untuk membuat ornamen.


Panambang itu, Saniniu Laizer, 52 tahun, memperoleh uang sebesar 3,4 juta dolar AS, setara Rp 48 miliar dari kementerian pertambangan negara Tanzania, untuk batu permata yang ditemukannya, yang memiliki berat gabungan 15 kilogram.

"Besok akan ada pesta besar," seru Laizer, seorang ayah yang memiliki 30 anak dari empat istri ini, dikutip dari BBC.

Laizer akan memotong salah satu sapinya untuk merayakannya. Dia juga berencana untuk berinvestasi di komunitasnya di distrik Simanjiro di Manyara.

"Aku ingin membangun pusat perbelanjaan dan sekolah. Aku ingin membangun sekolah ini di dekat rumahku. Ada banyak orang miskin di sini yang tidak mampu membawa anak-anak mereka ke sekolah," katanya yang berharap semua anak-anaknya bisa menjadi pebisnis yang profesional.

Penemuan itu juga terdengar oleh Presiden John Magufuli yang langsung menelepon untuk memberi selamat.

"Ini adalah manfaat penambang skala kecil dan ini membuktikan bahwa Tanzania kaya," kata Magufuli.

Magufuli berjanji untuk melindungi kepentingan negara di sektor pertambangan dan meningkatkan pendapatan pemerintah dari itu.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya