Berita

Mantan Presiden Kyrgyzstan Almazbek Atambayev/Net

Dunia

Terlibat Pembebasan Bos Kejahatan Etnis Chechnya, Mantan Presiden Kyrgyzstan Didakwa 11 Tahun Penjara

KAMIS, 25 JUNI 2020 | 08:20 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pengadilan Distrik Pervomaisky Bishkek mendakwa Mantan Presiden Kyrgyzstan Almazbek Atambayev bersalah atas kasus korupsi dan menjatuhkan hukuman 11 tahun dua bulan penjara. Pengadilan juga menyatakanAtambayev berada di belakang pembebasan ilegal bos kejahatan Aziz Batukayev pada tahun 2013, dikutip dari Tass, Rabu (24/6).

Mantan presiden, yang mengundurkan diri secara hukum pada tahun 2017, juga menghadapi dakwaan tambahan dalam persidangan kedua di mana ia menembaki menembaki pasukan khusus yang akan menangkapnya di kediamannya pada Agustus 2019 terkait penyelidikan Batukayev.

Selain hukuman penjara, segala properti milik Atambayev disita, seperti mobil, apartmen, rumah dan seisinya, dan rekening bank.

Atas keputusan tersebut, pengacara Atambayev, Sergei Slesarev, menyatakan banding. Atambayev telah menyangkal semua dakwaan itu.

Atambayev disebut membebaskan Batukayev dari penjara dengan memalsukan laporan kesehatannya yang menyatakan bos kejahatan itu menderita sakit parah dan butuh berobat, padahal Batukayev melarikan diri. Sembilan belas orang lainnya juga terlibat dalam kasus ini.

Batukayev, sering disebut sebagai "bos kejahatan", adalah seorang etnis Chechnya dengan sejarah kriminal panjang yang menampilkan perdagangan narkoba dan kejahatan kekerasan. Pada 2006, Batukayev dijatuhi hukuman 17 tahun penjara oleh pengadilan Kyrgyzstan karena beberapa kejahatan serius, termasuk pembunuhan seorang anggota parlemen Kyrgyzstan bersama dengan dua rekannya dan seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri. Pada 2013, Batukayev dibebaskan lebih awal, seolah-olah dengan alasan kemanusiaan karena ia didiagnosis menderita leukemia, dan dibantu proses pembebasannya oleh Atambayev.

Atambayev yang memerintah Kyrgyzstan pada 2011-2017, ditahan sejak 8 Agustus 2019 di kediamannya di desa Koi-Tash di Kirgistan setelah operasi khusus selama satu hari. Seorang petugas polisi anti huru hara tewas selama operasi penangkapannya. Lebih dari seratus orang, termasuk polisi, mengalami luka-luka.

Proses persidangan berjalan panjang, dan pengadilan akhirnya memutus ia bersalah. Namun, pihak Atambayev menuduh penangkapannya penuh muatan politik.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya