Berita

Presiden Iran, Hassan Rouhani/Net

Dunia

Hassan Rouhani: Iran Siap Diskusi Asal AS Minta Maaf Dan Beri Kompensasi

RABU, 24 JUNI 2020 | 17:29 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Iran sangat terbuka untuk melakukan diskusi dengan Amerika Serikat (AS), namun dengan beberapa syarat. Di antaranya AS harus meminta maaf dan memberikan kompensasi atas penarikan dirinya dari kesepakatan nuklir 2015.

Pernyataan Presiden Iran, Hassan Rouhani tersebut untuk membalas seruan Presiden AS, Donald Trump yang terus menyatakan bahwa kedua negara harus membuat kesepakatan baru.

"Kami tidak memiliki masalah terkait dialog dengan AS, tetapi hanya jika Washington memenuhi kewajibannya berdasarkan kesepakatan nuklir, meminta maaf dan memberikan kompensasi," terang Rouhani dalam pidatonya yang disiarkan di televisi pada Rabu (24/6).


"Tapi kita tahu seruan (AS) untuk melakukan dialog dengan Teheran itu hanya kata-kata dan kebohongan," tekannya seperti dikutip Reuters.

Selama ini, Iran telah menyampaikan posisinya. Iran baru akan melakukan dialog dengan AS jika Washington mencabut sanksi terhadap Teheran dan kembali pada kesepakatan nuklir atau Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) 2015.

Poin tersebut harus dipenuhi karena setelah Presiden Donald Trump menarik AS dari JCPOA dan menerapkan sanksi, ekonomi Iran lumpuh. Bahkan sanksi tersebut membuat Iran terhambat dalam penanganan wabah Covid-19.

Meski begitu, Trump dan pemerintahannya berulang kali seruan membuat kesepakatan baru untuk membatasi program nuklir Iran, termasuk program rudal balistiknya.

Pasalnya, setelah AS keluar dari JCPOA, Iran secara bertahap mengurangi komitmen nuklirnya untuk membalas tekanan maksimum Washington dan membuat negara-negara Eropa membawa kembali AS ke dalam kesepakatan.

“Orang Eropa telah gagal memenuhi janji mereka. Mereka harus menjalankan kewajibannya,” kata Rouhani.

Selain itu, Rouhani juga menegaskan tidak akan membiarkan pengawas nuklir AS untuk meninjau dua lokasi pengembangan nuklirnya. Ia mengatakan, Iran hanya akan bekerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang sah secara hukum.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya