Berita

TUI, biro perjalanan/Net

Dunia

Covid-19, Maskapai Penerbangan Dikecam Karena Jual Tiket Murah Untuk Penerbangan Yang Kemudian Dibatalkan

RABU, 24 JUNI 2020 | 16:12 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Maskapai penerbangan mendukung keputusan untuk menjual tiket  penerbangan yang kemungkinan akan dibatalkan karena pandemik virus corona. Test Achats, jaringan organisasi konsumen di Eropa dan Amerika Latin, telah mengklaim dukungan itu sebagai upaya meningkatkan likuiditas setelah berbulan-bulan dalam penguncian.

Jean-Philippe Ducart, Kepala Urusan Publik dan Hubungan Media di asosiasi tersebut, mengatakan bahwa banyak konsumen yang mengeluh.

"Ada dua hal yang perlu diperhatikan: harga sangat rendah dan kemudian penerbangan dibatalkan. Dan ketika mereka dijadwal ulang, harganya dikalikan 50 atau 100. Ini adalah strategi untuk mendapatkan arus kas," kata Ducart.


Beberapa perusahaan yang telah menerima keluhan konsumen di antaranya, termasuk Tui, Ryanair, dan Brussels Airlines, dikutip Euronews.

TUI, perusahaan perjalanan dan pariwisata multinasional Inggris-Jerman yang berkantor pusat di Hannover, mengkonfirmasi bahwa beberapa penerbangan telah dibatalkan. Sementara yang lainnya berkumpul kembali di tujuan terdekat untuk mencegah pesawat terbang yang hampir kosong, tetapi membantah bahwa itu adalah strategi komersial.

"Kami akan mengembalikan uang, sehingga likuiditas tidak akan bertahan lama. Di atas, mereka telah membayar dan akan mendapatkan tiket lain untuk tujuan yang sama," kata manajemen.

Brussels Airlines dalam pernyataannya mengakui bahwa kurangnya permintaan telah memaksa pembatalan beberapa penerbangan, tetapi bersikeras bahwa penerbangan dapat dijadwal ulang untuk tanggal lain dengan harga yang sama.

Sementara maskapai Ryanair belum berkomentar tentang hal ini.

Komisi Eropa mengatakan sudah mulai menerima keluhan tentang masalah tersebut. Ditekankan bahwa penumpang berhak atas pengembalian uang penerbangan, meskipun maskapai penerbangan menawarkan voucher sebagai alternatif, dan bahwa ia bersedia untuk menegakkan hak jika diperlukan.

"Ini adalah hak penumpang untuk penggantian atau voucher. Kami akan membuka kasus pelanggaran terhadap negara-negara anggota jika diperlukan," kata Didier Reynders, Komisaris Eropa untuk Hak-Hak Konsumen.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya