Ilustrasi tambang emas di Zimbabwe/Net
Dua karyawan mengalami luka tembak setelah diserang seorang pemilik tambang emas asal China di Zimbabwe. Diduga penembakan itu terjadi akibat perselisihan masalah upah. Polisi mengamankan pria tersebut dengan tuduhan percobaan pembunuhan.
Warga negara Tiongkok berusia 41 tahun bernama Zhang Xuelin, yang merangkap sebagai pemilik dan Manajer Umum Tambang Reeden di dekat kota Gweru, diduga menembak dan melukai dua penambang bernama Wendy Chikwaira dan Kennedy Tachiona, dikutip dari New Zimbabwe.
Chikwaira dan Tachiona dilaporkan mendatangi Xuelin untuk menuntut upah mereka yang belum dibayar. Namun, tuntutan itu malah berlanjut ricuh. Mereka terlibat perkelahian yang berakhir dengan tembakan. Xuelin menembak dan melukai mereka.
Tachiona menderita beberapa luka tembak dan dirawat di rumah sakit swasta di Gweru, ibukota Provinsi Midlands, sementara rekannya, Chikwaira dirawat dan telang dipulangkan dari rumah sakit.
Komunitas bisnis China di Provinsi Midlands Zimbabwe pada hari Selasa (23/6) mengunjungi keluarga Tachiona, yang dilaporkan Xuelin menembak tiga kali di kedua kakinya. Mereka berjanji akan memberikan kompensasi atas insiden tersebut.
Kedutaan Besar China di Harare juga mengeluarkan pernyataan atas peristiwa tersebut, menyatakan harapan bahwa itu tidak akan merusak hubungan negara mereka dengan Zimbabwe.
“Setiap tindakan ilegal dan orang yang mungkin melanggar hukum tidak boleh dilindungi. China dan Zimbabwe memiliki persahabatan dan kerja sama yang sudah lama terjalin. Kami menyerukan semua pihak untuk saling menjaga dan hati-hati,†katanya, seperti dikutip dari
AA, Selasa (23/6).
Tambang Reeden terletak sekitar 25 kilometer (15,5 mil) selatan Gweru di sepanjang jalan Matobo.