Berita

Ilustrasi Dolar AS dan Yuan/Net

Bisnis

CSRC: China Harus Siap Terputus Dari Sistem Pembayaran Dolar AS

SELASA, 23 JUNI 2020 | 14:44 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Perseteruan antara China dan Amerika Serikat (AS) semakin bergolak dan sulit diselesaikan. China bahkan harus siap jika AS mengeluarkannya dari sistem pembayaran dolar AS.

Wakil Ketua Komisi Regulasi Sekuritas China (CSRC), Fang Xinghai, memperingatkan, China masih menggunakan dolar AS untuk sebagian besar transaksi internasionalnya sehingga sangat rentan terhadap tekanan potensial dari AS.

Menurutnya, AS bisa saja memberikan sanksi kepada China dengan memutusnya dari sistem pembayan dolar AS, seperti yang dikenakan kepada Rusia, melansir Sputnik, Selasa (23/6)

"Hal-hal seperti itu sudah terjadi pada banyak bisnis dan lembaga keuangan Rusia. Kita harus melakukan persiapan sejak dini, persiapan nyata, bukan hanya persiapan psikologis," ujar Fang seperti dikutip oleh surat kabar South China Morning Post.

Dalam peringatan Fang, China tampaknya akan mulai menyebarkan sistem pembayaran dengan mata uangnya, Yuan.

Bahkan, Turki baru-baru ini sudah mengumumkan penggunaan mata uang yuan untuk transaksi ekonomi kedua negara.

Kesempatan ini bisa dijadikan China untuk melebarkan sayap dalam hal sistem pembayaran Yuan.

Dua hari terakhir, Sistem Perdagangan Valuta Asing China (CFETS) mencatat, Yuan telah menguat terhadap dolar AS secara berturut-turut, yaitu 48 basis poin pada Senin (22/6) dan 194 basis poin pada Selasa.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya