Berita

Ilustrasi balon udara yang membawa selebaran propaganda dari para pembelot/Net

Dunia

Sudah Picu Keretakan Korut-Korsel, Para Pembelot Masih Kirim Ratusan Ribu Selebaran Propaganda

SELASA, 23 JUNI 2020 | 13:37 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Para pembelot masih berulah. Tadi malam, sebuah kelompok yang dipimpin seorang pembelot mengaku telah mengirim ratusan ribu selebaran propanda menggunakan balon udara.

Aksi para pembelot tersebut akhirnya membuat Korea Selatan khawatir karena sudah pasti akan meningkatkan ketegangan dengan Korea Utara.

Seorang pembelot dari Korea Utara, Park Sang-hak, mengaku kelompoknya sudah menerbangkan 20 balon besar yang membawa 500 ribu selebaran, 2.000 uang kertas satu dolar AS, dan buku-buku kecil dari kota perbatasan Paju pada Senin malam (22/6).

Ketika ditanya mengenai aksinya yang bisa memicu konflik antar Korea, Park menyebut Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un "jahat" dan pemerintahannya "barbar". Ia juga berkomitmen untuk terus mengirim selebaran anti-Kim.

"Meskipun penduduk Korea Utara telah menjadi budak modern tanpa hak dasar, bukankah mereka memiliki hak untuk mengetahui kebenaran?" ujarnya seperti dikutip Al Jazeera.

Aksi para pembelot sendiri sudah membuat Pyongyang marah hingga meledakkan kantor penghubung antar-Korea di Kaesong.

Korea Utara juga mengatakan akan melakukan tindakan balasan dengan menyiapkan 12 juta selebaran propaganda yang akan dikirim menggunakan 3.000 balon udara ke Korea Selatan.

Korea Selatan sendiri selama ini mengaku berusaha untuk menghentikan aksi para pembelot dengan berbagai hukuman. Namun hal tersebut dikritik karena dianggap membatasi ekspresi.

Meski begitu, Park sendiri mengaku, pemerintah Korea Selatan justru bersimpati atas para pembelot dan mengetahui aksi mereka yang sudah berjalan bertahun-tahun lalu.

Saat ini, pemerintah Provinsi Gyeonggi menyatakan akan menghukum para pembelot yang memasuk wilayah perbatasan di Paju. Hukuman tersebut adalah satu tahun penjara atau denda maksimal 10 juta won.

Pada tahun 2014, pasukan Korea Utara juga menembaki balon propaganda yang terbang menuju wilayah mereka, memicu pertukaran tembakan antar kedua pasukan di perbatasan.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya